Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Harga Emas Naik 11,2 Dollar ke Level Tertinggi 2 Bulan

Foto : Antara

Ilutrasi komoditas emas batangan.

A   A   A   Pengaturan Font

Chicago - Emas naik ke level tertinggi dua bulan pada akhir perdagangan Senin (8/11) waktu setempat atau Selasa (9/11) pagi WIB, didukung oleh penurunan dollar AS dan kekhawatiran inflasi yang terus-menerus setelah bank-bank sentral utama mengindikasikan suku bunga akan tetap rendah dalam waktu dekat.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Exchange, terdongkrak 11,2 dollar AS atau 0,62 persen, menjadi ditutup pada 1.828,00 dollar AS per ounce, tertinggi sejak 7 September dan memperpanjang kenaikan untuk hari ketiga beruntun.

Akhir pekan lalu, Jumat (5/11/2021), emas berjangka terangkat 23,3 dollar AS atau 1,3 persen menjadi 1.816,80 dollar AS, setelah melonjak 29,6 dollar AS atau 1,68 persen menjadi 1.793,50 dollar AS pada Kamis (4/11/2021), dan anjlok 25,5 dollar AS atau 1,43 persen menjadi 1.763,90 dollar AS pada Rabu (3/11/2021).

???????Daya tarik emas meningkat bagi mereka yang memegang mata uang lain setelah indeks dollar yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya melemah 0,3 persen.

Bank-bank sentral utama secara keseluruhan masih akomodatif, dan semua uang tunai dalam sistem sebagian besar berpindah ke pasar emas dan perak sebagai lindung nilai inflasi, kata Jim Wyckoff, analis senior di Kitco Metals.

Kecenderung sikap dovish dari bank-bank sentral pekan lalu semakin mendorong emas ke level tertinggi dua bulan.??????? Emas melonjak 1,3 persen pada Jumat (5/11/2021) setelah Federal Reserve AS dan bank sentral Inggris (BoE) menahan setiap kenaikan suku bunga.

Emas sebagai lindung nilai Inflasi telah diuntungkan dari lingkungan suku bunga yang sangat rendah untuk memacu pertumbuhan selama pandemi, karena itu berarti pengurangan peluang kerugian memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil.

Namun, kekhawatiran bahwa bank-bank sentral akan mulai mengetatkan kebijakan untuk memerangi kenaikan harga-harga telah membuat investor tetap waspada terhadap data ekonomi.

Keketatan di pasar tenaga kerja dikombinasikan dengan dislokasi dalam rantai pasokan global dapat mengakibatkan angka tinggi lainnya untuk harga konsumen AS yang akan dirilis pada Rabu (10/11/2021).


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top