Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

Harga Emas Masih Tinggi karena Penurunan Nilai Mata Uang Dolar AS

Foto : antara/reuters

Batangan emas di Pabrik Pemisahan Emas dan Perak di Wina, Austria.

A   A   A   Pengaturan Font

CHICAGO - Harga emas tak berubah pada akhir perdagangan Rabu (21/12) atau Kamis pagi WIB, tetap bertengger di atas level psikologis 1.800 dolar AS setelah mengalami koreksi menyusul kenaikan yang kuat pada hari perdagangan sebelumnya di tengah melemahnya greenback.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Februari di divisi Comex New York Exchange, tidak berubah dari hari perdagangan sebelumnya menjadi ditutup pada 1.825,40 dolar AS per ounce, setelah diperdagangkan menyentuh level tertinggi sesi di 1.829,60 dolar AS dan terendah di 1.821,30 dolar AS.

Emas berjangka melonjak 27,70 dolar AS atau 1,54 persen menjadi 1.825,40 dolar AS pada Selasa (20/12), setelah tergelincir 2,50 dolar AS atau 0,14 persen menjadi 1.797,70 dolar AS pada Senin (19/12), dan terangkat 12,4 dolar AS atau 0,69 persen menjadi 1.800,20 dolar AS pada Jumat (16/12).

Harga emas membukukan kenaikan kuat sehari sebelumnya, karena dolar turun tajam terhadap sejumlah mata uang, meskipun prospek logam kuning tetap tidak pasti di tengah kenaikan suku bunga dan kekhawatiran resesi.

Dolar AS mundur dari level terkuatnya dalam beberapa dekade mulai awal November. Para analis pasar berpendapat bahwa tren penurunan dolar ini dapat berlanjut, dan emas dapat naik lebih jauh menuju tahun depan.

Data ekonomi yang dirilis pada Rabu (21/12) beragam. National Association of Realtors melaporkan bahwa penjualan rumah yang ada atau existing-home di AS anjlok 7,7 persen ke tingkat tahunan yang disesuaikan secara musiman sebesar 4,09 juta unit pada November, level terendah sejak Mei 2020.

The Conference Board melaporkan bahwa indeks kepercayaan konsumen naik menjadi 108,3 pada Desember, naik dari 101,4 pada November. Rebound tajam mendorong indeks ke level tertinggi sejak April.

Investor juga sedang menunggu rilis data inflasi utama AS yang akan keluar pada Jumat (23/12) untuk petunjuk langkah kebijakan Federal Reserve selanjutnya.

Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Maret turun 7,7 sen atau 0,32 persen, menjadi ditutup pada 24,194 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari turun 11 dolar atau 1,09 persen, menjadi menetap di 1.002 dolar AS per ounce.


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top