Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Ketahanan Pangan -- Penyediaan Stok Bekerja Sama Bapanas

Harga Beras Jakarta Diklaim Stabil

Foto : ANTARA/Fakhri Hermansyah

Penjabat Gubernur Jakarta Heru Budi Hartono (kanan) bersama Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Jaya (Perseroda) Karyawan Gunarso (kiri) saat meninjau salah satu stand di Jakfood Fest di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta Timur, Kamis (20/6).

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Stok beras Pasar Induk Cipinang dan Food Station dinilai cukup untuk memenuhi kebutuhan warga Jakarta. Situasi demikian membuat harga beras stabil.

"Kami meningkatkan stok bekerja sama dengan Badan Pangan Nasional supaya harga di Jakarta stabil," kata Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono di Jakarta, Kamis. Menurut dia saat ini stok beras yang ada di Food Station dan Pasar Induk Cipinang berlimpah. Maka, dapat dipastikan harga kebutuhan pokok tersebut tetap terjaga.

Budi menjelaskan saat ini Food Station memiliki stok beras hingga 22 ribu ton. Sedangkan Pasar Induk Cipinang mempunyai stok beras di angka 50 ribu ton.

"Stok pasar induk sendiri ada 50 ribu ton, jauh dari batas aman minimum pasar yang induk yaitu 30 ribu ton. Jadi ada stok aman seberat 20 ribu ton," tuturnya.

Heru menambahkan untuk mengantisipasi terjadinya peningkatan harga beras, dan kebutuhan pokok lainnya Pemprov DKI Jakarta menggelar pasar murah seperti yang dilakukan kemarin di Food Station. Selain itu lanjut Heru, bukan hanya pasar murah, Pemprov Jakarta juga memberikan subsidi sembako untuk masyarakat agar daya beli tetap terjaga dan mereka mendapatkan harga yang baik.

"Ada pasar murah, sembako murah dan subsidi pangan. Mudah-mudahan masyarakat bisa mendapatkan harga terjangkau," katanya. Pada hari Kamis Pemprov Jakarta menggelar Jakarta Food Festival 2024 di kawasan Pasar Induk Cipinang. Kegiatan tersebut menghadirkan sejumlah stan makanan dan juga berbagai kebutuhan pokok.

Salah satu stan yang diminati masyarakat yaitu stan dari Food Station yang menjual beragam kebutuhan pokok dengan harga terjangkau. Seorang warga Ulfah mengatakan harga yang ditawarkan dalam ajang ini cukup terjangkau. Dia membeli beras dua kantong dengan berat 10 kilogram dan beberapa mi instan serta biskuit.

"Berasnya murah bila dibandingkan dengan di pasar. Ada selisih sampai 10 ribu per 5 kilogram. Beras premium di pasar biasanya dijual 70 ribu per 5 kilogram di sini hanya 60 ribu," katanya.

Buka Usaha

Sementara itu, pemerintah Provinsi Jakarta mengingatkan warga yang ingin membuka usaha di suatu wilayah bisa memeriksa portal Jakarta Satu dulu untuk mengetahui boleh atau tidaknya mendirikan usaha di wilayah tersebut.

Kepala Bidang Pemanfaatan Ruang Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Pertanahan Jakarta Merry Formosa mengatakan pemerintah memberi kemudahan bagi warga yang ingin memahami Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) dengan mengakses portal tersebut.

"Sudah tinggal lihat saja kalau mau tahu di lokasi bapak atau ibu boleh tidak mau buat warung, usaha salon. Bisa langsung mengakses portal Jakarta Satu, sudah bisa melihat tanpa harus membuka pasal berapa diatur, lampiran mana," ujarnya.

Dia mengatakan ini dalam acara daring bertema "Peninjauan Kembali Rencana Detail Tata Ruang" yang diadakan Badan Pengelolaan Keuangan Daerah (BPKD) Jakarta, Kamis.

Merry mengatakan sudah mengubah bahasa legal dalam RDTR ke bahasa sistem yang lebih mudah dipahami dan informatif bagi masyarakat. "Kalau mau mengajukan izin usaha, kita mengacu kepada zona dalam rencana detail. Kalau tadi RDTR ada 230-an pasal, masyarakat tidak usah membacanya satu-satu karena akan banyak sekali dan pusing," kata dia.

Menurut Merry, di dalam portal Jakarta Satu (jakartasatu.jakarta.go.id) warga bisa melihat antara lain peta, pasal-pasal RDTR hingga informasi rencana kota (IRK).

"Nanti bisa melihat pengaturan-pengaturan terkait RDTR. Jadi sudah tahu kalau bapak atau ibu mau bikin kos-kosan di sub zona rumah boleh tidak. Itu di sistem bisa langsung kelihatan boleh atau tidaknya," jelasnya.


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Aloysius Widiyatmaka, Antara

Komentar

Komentar
()

Top