Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Suplai Energi I Pertamina Menduga Ada Pihak tertentu Ingin Ganti Perannya Suplai Avtur

Harga Avtur Sudah Kompetitif

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Penurunan harga avtur sudah sering kali dilakukan Pertamina sepanjang tahun lalu, mengikuti tren minyak dunia, tetapi harga tiket pesawat tak kunjung turun saat itu.

JAKARTA - PT Pertamina (Persero) meminta agar perusahaan tidak terus ditekan untuk menurunkan harga bahan bakar pesawat, avtur karena harga avtur yang dijual perusahaan berpelat merah itu sudah kompetitif. Pernyataan itu disampaikan berselang beberapa hari setelah pelaku industri penerbangan mendesak penurunan harga avtur guna menekan pembengkakan biaya operasional.

Menurut Pertamina, pihaknya sudah sering kali menurunkan harga avtur sepanjang 2018, hingga menyentuh titik terendah. Pertamina menilai keluhan dari pelaku bisnis maskapai tersebut hanyalah bagian dari persaingan bisnis semata. Pertamina menduga ada pihak-pihak tertentu yang ingin mengganti peran Pertamina dalam menyuplai bahan bakar pesawat.

Eksternal Communication Manager Pertamina, Arya Dwi Paramita, menjelaskan seperti best practice umumnya di dunia, harga avtur kepada maskapai regular di Indonesia merupakan ketentuan yang sudah disepakati bersama dalam kontrak jangka tertentu.

"Harganya mengacu pada MOPS (Mean of Platts Singapore) maka ketika harga minyak dunia turun, harga avtur juga mengalami penyesuaian. Jadi pada prinsipnya, harga kami kompetitif," tegas Arya di Jakarta, Kamis (17/1).

MOPS merupakan rata-rata harga minyak di Singapura yang dipublikasikan Platts, penyedia informasi mengenai energi, petrokimia, logam, dan pertanian dunia dari McGraw Hill Financial.

Sementara untuk penerbangan nonregular, Pertamina akan memberlakukan harga berbeda, sesuai kondisi pasar pada saat itu. Selain itu, ada banyak hal yang mempengaruhi harga avtur selain harga minyak dunia, termasuk nilai tukar mata uang, biaya distribusi, dan supply chain.

"Sehingga kita harus cermat jika membandingkan harga avtur di satu bandara dengan bandara yang lain. Karena kondisinya bisa jadi berbeda dan tidak setara untuk diperbandingkan," ujarnya.

Presiden Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB), Arie Gumilar, mengungkapkan harga avtur yang dijual Pertamina saat ini sudah pada titik terendah. Harga yang ditetapkan tentu disesuaikan dengan hitungan keekonomian yang mempertimbangkan sejumlah komponen biaya, termasuk pajak.

Lebih lanjut, penurunan harga avtur sudah sering kali dilakukan sepanjang tahun lalu, mengikuti tren penurunan harga minyak dunia. Semestinya, sejak saat itu pula maskapai sudah menurunkan harga tiket pesawat karena beban biaya operasionalnya berkurang, tetapi tak kunjung dilakukan.

Harga avtur di Indonesia, terang Arie, tidak bisa dibandingkan dengan harga di Singapura karena memang kursnya berbeda. Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS lebih kecil dari nilai tukar dollar Singapura terhadap dollar AS.

Sementara RI net impor dengan menggunakan dollar AS. Tentunya, biayanya tidak sedikit dibanding yang dikeluarkan Singapura. Apalagi nilai tukar dollar AS cenderung menguat sepanjang 2018.

Diminta Turun

Sebelumnya, maskapai nasional yang tergabung dalam Indonesia National Air Carrier Association (INACA) mendesak Pertamina menurunkan harga avtur sebesar 10 persen.

Soalnya avtur merupakan komponen terbesar dalam biaya operasional pesawat yang mencapai 40 persen, lalu diikuti dengan biaya sewa pesawat 20 persen serta sisanya biaya lainnya.

Ketua Umum INACA, I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra, menyebutkan jika harga avtur jadi diturunkan, itu sudah bisa menekan harga tiket, karena biaya beban operasional berkurang. ers/E-10


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top