Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Harapkan Jaga Konsistensi

Foto : REUTERS/Matthew Childs
A   A   A   Pengaturan Font

Usai menjuarai Grand Slam Wimbledon, Garbine Muguruza berharap terus menjaga konsistensi permainannya untuk menjadi petenis terhebat.

LONDON - Juara Wimbledon 2017, Garbine Muguruza, mengatakan dirinya akan menikmati dan belajar dari kemenangannya. Hal itu untuk mencegah kemerosotan serupa dalam performanya yang dialami usai Prancis Terbuka pada 2016.

Petenis Spanyol itu mendapatkan gelar grand slam pertamanya di Roland Garros, mengalahkan Serena Williams di final. Namun setelah itu dia menyerah di Wimbledon di tangan Jana Cepelova pada putaran kedua. Muguruza juga tereliminasi pada putaran awal di Olimpiade Rio dan AS Terbuka.

Tampil setelah mengalahkan petenis veteran asal Amerika Serikat, Venus Williams, di All England Club pada hari Sabtu (15/7) untuk mengakhiri serangkaian turnamen yang mengecewakan, petenis berusia 23 tahun itu yakin bahwa dia paham bagaimana belajar dari kemenangan dengan lebih baik. Hal itu untuk menghindari jebakan tahun lalu.

"Saya akan mencoba untuk belajar dari apa yang saya rasakan setelah menang di Roland Garros, mengambil semuanya dengan tenang dan menikmatinya," ujar Muguruza kepada surat kabar Spanyol, Marca, seperti dilansir Reuters, Selasa (18/7).

"Merebut kemenangan itu sulit. Di Paris saya menang dan besoknya saya sudah bermain lagi. Tapi kali ini saya ingin menikmati momen ini sebentar," sambungnya. "Saya selalu berusaha untuk menjaga kaki saya tetap di lapangan dan saya ulangi, kemenangan ini tidak akan mengubah hidup saya. Semua orang mengatakan kepada saya bahwa saya akan berubah dan saya katakan tidak akan melakukannya. Saya akan memiliki lebih banyak tekanan, lebih bertanggung jawab, tapi saya akan terus melakukan hal yang sama,"tandasnya.

Petenis nomor lima dunia tersebut secara impresif mengatasi Venus dengan kemenangan 7-5, 6-0 untuk merebut gelar Wimbledon pertamanya. Muguruza kalah dari Serena di final 2015. Dia menjadi pemain pertama yang mengalahkan Williams bersaudara di final grand slam, sesuatu yang membuatnya merasa sangat bangga

Garbine

dengan prestasinya tersebut.

"Rasanya seperti mimpi yang menjadi kenyataan. Ketika mengalahkan salah satu Williams di final, saya merasa seperti menjadi pemain terbaik di turnamen ini," ucap Muguruza.

Sementara itu dari rilis peringkat terbaru , petenis Republik Ceko Karolina Pliskova naik ke posisi pertama dari sebelumnya di tempat ketiga. Simona Halep tetap di posisi kedua, sementara Angelique Kerber turun dari posisi nomor satu ke posisi kelima. Gelar Wimbledon membuat peringkat Muguruza melonjak tajam dari sebelumnya posisi ke-15 menjadi ke peringkat lima dunia.

Nomor Satu Dunia

Sementara itu, Roger Federer masih berambisi untuk merebut takhta nomor satu dunia. Petenis yang akan genap berusia 36 tahun pada Agustus itu menyebut peringkat satu dunia akan sangat berarti baginya.

Federer yang baru saja merebut gelar kedelapan di Grand Slam Wimbledon setelah di final menang atas petenis Kroasia, Marin Cilic, menobatkan dirinya sebagai petenis tersukses di ajang ini. Dengan koleksi delapan gelar di Wimbledon, dia melampaui rekor William Renshaw dan Pete Sampras (7 gelar).

Kesuksesan Federer di Wimbledon juga membuat peringkatnya ikut terangkat. Dia kini menempati peringkat ketiga dengan 6.545 poin, di bawah Andy Murray (7.750) dan Rafael Nadal (7.465). Sementara posisi keempat ditempati Novak Djokovic dengan 6.325 poin.

Dalam karier profesionalnya, Federer pernah menjadi petenis nomor satu dunia selama 302 pekan dalam tiga periode berbeda. Dia berharap kembali ke posisi tersebut setelah terakhir menempatinya pada Juli-November 2012 lalu.

"Saya pikir ini akan menjadi persaingan antara tiga atau empat orang. Atau mungkin antara dua orang, saya dan Rafa pada suatu waktu, ketika Andy akan turun dari posisi nomor satu dunia. Namun, jika Andy tiba-tiba mulai menang lagi, kami juga harus menang lagi. Tapi, jika dia mulai kehilangan poin, kami akan mencapai posisi itu," ujar Federer.

Federer akan mendiskusikan hal itu dengan tim untuk mengejarnya. "Saya pikir itu saya dan bukan Rafa. Karena kembali ke posisi nomor satu dunia akan sangat berarti bagi saya. Saya harus bicara dengan tim dan memutuskan seberapa keras saya akan mengejarnya dalam jangka pendek agar saya bisa menjadi nomor satu dunia paling tidak sekali lagi dalam karier saya. Atau mungkin untuk mengakhiri tahun sebagai nomor satu dunia," katanya. ben/Rtr/S-2


Redaktur : Sriyono
Penulis : Benny Mudesta Putra

Komentar

Komentar
()

Top