Halte Bus Berteknologi Alga Pertama di Indonesia Ada di Serpong
Peresmian halte bus inovatif pertama di Indonesia yang dilengkapi dengan alga bertenaga fotobioreaktor di Serpong, Tangerang, Banten, Rabu.
Foto: ANTARA/IrfanTANGERANG - Pengembang perumahan Alam Sutera Realty bekerja sama dengan Bioniqa, perusahaan bioteknologi inovatif, meluncurkan halte bus inovatif pertama di Indonesia yang dilengkapi dengan alga bertenaga fotobioreaktor di Serpong, Tangerang, Banten.
Township Division Head Alam Sutera Andri Tedjajana di Tangerang, Rabu (12/9), mengatakan halte bus dengan nama Halte Synergy itu berada tepat di depan Synergy Building Alam Sutera Serpong dan akan diperbanyak ke depan sesuai dengan kebutuhan.
"Berkolaborasi dengan Bioniga, kami dengan bangga mempersembahkan halte bus teknologi algafotobiokreator pertama di Indonesia dalam proyek inovatif dan berkelanjutan ini, sebagai pengembang properti yang berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas hidup penghuni dan masyarakat sekitar," kata dia usai acara peresmian.
Ia menambahkan kerja sama ini menandai langkah signifikan menuju pembangunan infrastruktur berkelanjutan dan menunjukkan potensi solusi berbasis alga untuk mengatasi masalah lingkungan hidup terutama kesehatan udara.
"Sebagai bentuk tanggung jawab bagi lingkungan, kami melihat integrasi teknologi fotobioreaktor di Halte Bus Synergy merupakan langkah signifikan menuju pengurangan emisi karbon dan mendukung ruang terbuka hijau yang secara bersamaan terus kami kembangkan," katanya.
Araf Anbiya, Chief Commercial Officer Bioniga menambahkan halte bus ini mengintegrasikan teknologi fotobioreaktor yang memanfaatkan alga untuk menangkap karbon dioksida dari atmosfer dan menghasilkan energi bersih.
Pendekatan inovatif ini tidak hanya membantu mengurangi emisi karbon tetapi juga menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan menyenangkan bagi masyarakat sekitar dengan konsep halte yang nyaman. Mesin Bioniga dilengkapi dengan teknologi fotobioreaktor canggih yang memiliki kemampuan luar biasa untuk berkontribusi secara signifikan terhadap pengurangan karbon dan menghasilkan oksigen.
Mesin ini dirancang untuk menyerap lebih dari dua kilogram karbon dioksida (CO²) dari atmosfer setiap harinya. Prestasi mengesankan ini dimungkinkan oleh budidaya alga dalam fotobioreaktor, yang secara alami memanfaatkan CO² untuk fotosintesis yang merupakan pertama di Indonesia.
Saat alga berfotosintesis, mereka mengubah CO² yang diserap menjadi oksigen (O²), melepaskannya kembali ke lingkungan. Mesin Bioniga menghasilkan jumlah oksigen yang setara dengan keluaran 150 pohon berukuran sedang.
Produksi oksigen yang besar ini berkontribusi pada peningkatan kualitas udara dan atmosfer yang lebih sehat.
"Kami sangat bangga atas diluncurkannya halte bus alga bertenaga fotobioreaktor pertama di Indonesia di kawasan Alam Sutera ini. Kerja sama ini merupakan sebuah langkah menyehatkan lingkungan yang dipadukan dengan karya estetika yang dapat dinikmati masyarakat luas secara jangka panjang. Kami berharap ke depannya langkah awal inovatif ini mampu diimplementasikan secara berkelanjutan di area-area lainnya di seluruh Indonesia untuk mendukung kesehatan lingkungan," katanya.
Redaktur: Lili Lestari
Penulis: Antara
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Tiongkok Temukan Padi Abadi, Tanam Sekali Panen 8 Kali
- 2 Cegah Jatuh Korban, Jalur Evakuasi Segera Disiapkan untuk Warga Sekitar Gunung Dempo
- 3 BKD Banten Periksa Pejabat Kesbangpol Buntut Spanduk Kontroversial
- 4 Ratusan Pemantau Pemilu Asing Tertarik Lihat Langsung Persaingan Luluk-Khofifah-Risma
- 5 Dharma-Kun Berjanji Akan Bebaskan Pajak untuk Pengemudi Taksi dan Ojek Online