Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Haedar Nashir: Tak Usah Mimpi Islam Jaya Kalau Masih Merendahkan Perempuan

Foto : Istimewa

Haedar Nashir.

A   A   A   Pengaturan Font

YOGYAKARTA - Tidak usah menyalahkan pihak lain. Hidup matinya Islam ditentukan oleh penganutnya sendiri. Jangan pernah bermimpi Islam bisa berjaya kalau masih merendahkan perempuan.

Begitulah menurut Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir, mimpi untuk mengembalikan kejayaan peradaban Islam itu dianggap seperti peribahasa "jauh panggang dari api" jika umat Islam enggan untuk menerima kritik dan enggan melakukan refleksi mendalam pada keadaan dirinya sendiri.

Hal ini disampaikan dalam Pengajian Bulanan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sulawesi Selatan bertajuk "Peta Jalan Peradaban Umat Islam Indonesia," Sabtu (6/11).

Haedar menganggap umat Islam belum memiliki kesiapan untuk membangun peradaban,

"Tidak usah jauh-jauh. Kita kaum muslim masih merendahkan perempuan tidak? Bahkan poligami saja sering jadi bahan ceramah yang semacam permainan (objektivikasi perempuan) oleh para khatib. Jangan-jangan kita masih jahiliyah pandangannya padahal perempuan tidak untuk itu. Atau memandang perempuan masih rendah bahwa yang masuk surga itu adalah laki-laki misalkan. Ini pertanyaan untuk kita. Nabi mengubah (masyarakat jahiliyah) itu tidak gampang," kritik Haedar.

Haedar kemudian menyebut beberapa unsur dari keluhuran peradaban Islam seperti memuliakan perempuan, menghargai ilmu pengetahuan, hingga cara bermasyarakat yang penuh keadaban baik antar sesama umat Islam sendiri atau dengan umat yang berbeda pemikiran.

Keadaan umat Islam yang lemah dalam sisi pandangan alam (worldview), tingginya fanatisme golongan hingga keengganan merawat warisan unsur-unsur peradaban Islam itu sendiri menurut Haedar menjadikan usaha menghadirkan peradaban Islam memerlukan waktu yang lebih lama.

"Kematian peradaban Islam itu seringkali dibangun oleh umat Islam sendiri," tegasnya.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Eko S

Komentar

Komentar
()

Top