Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Blessings of Ramadhan

Hadirkan Koleksi Desainer Papan Atas Indonesia

Foto : dok. Plaza Indonesia
A   A   A   Pengaturan Font

Ramadan adalah bulan yang selalu dinantikan seluruh umat muslim, termasuk Indonesia. Sebagai pusat ritel dan gaya hidup, Plaza Indonesia (PI) telah merancang berbagai kegiatan dengan menghadirkan program Blessings Of Ramadhan.

Pengunjung setia PI dapat menikmati berbagai kegiatan mulai dari menu kuliner santap berbuka puasa, Ramadhan Souq, pertunjukan seni & musik Timur Tengah, hingga pagelaran mode muslim & modest wear show bersama desainer terbaik Indonesia.

Zamri Mamat, GM PT PI Realty Tbk mengatakan bagi umat muslim Ramadan adalah bulan yang sangat spesial, oleh karena itu PI ingin menjadi bagian dari setiap momen spesial ini. "Sesuai tagline dari PI yaitu It's Where I Want To Be sehingga pengunjung tidak perlu berpindah ke tempat lain karena mereka bisa menemukan semuanya di sini," ungkapnya.

Terinspirasi dari desain dan eksotisme kultur souq atau pasar tradisional yang berasal dari Maroko, yang kental nuansa Islami, PI menggelar Ramadhan Souq Fashion & Culinary namun hadir dalam sentuhan dan tampilan modern. Even ini berlangsung di Multi Function Hall level 2, dari 21 Mei - 10 Juni 2018.

Pada Ramadan kali ini PI berkolaborasi dengan 5 desainer dan brand kenamaan Indonesia, yaitu Itang Yunazs, Iwan Tirta Private Collection, IKKAT by Didiet Maulana, HAPPA by Mel Ahyar, dan Ghea Indonesia by Ghea Panggabean untuk tampil pada fashion show dengan tema Ramadhan in Style.

Ria Juwita, Event & Promotions Senior Manager & Creative Services PI mengatakan pagelaran fashion modest wear untuk menghadirkan tren terbaru dari busana muslim, namun yang arahnya lebih ke modest fashion.

"Koleksi pakaian sopan dan berkarakter yang dapat digunakan sebagai busana Ramadan untuk pergi ke masjid, pengajian, atau silaturahmi pada saat lebaran," ujarnya.

Ragam Fesyen yang Siap Pakai

Sudah lebih dari 35 tahun Itang Yunasz berkiprah di dunia fashion Indonesia. Sejak 2000, saat fashion hijab terpaku pada gaya tunik, ItangYunasz memberikan nafas baru dengan menampilkan berbagai gaya fashion yang sangat trendy namun tetap bersahabat dengan pakem hijab. Sepakterjangnya ini ikut andil dalam menciptakan geliat fashion hijab Indonesia yang di tangannya menjadi bergerak cepat. Ia pun kemudian dikenal sebagai trend setter dalam modest wear.

Dalam koleksi lini utamanya yang dikreasikan untuk ikut merayakan Ramadhan in Style, ItangYunasz menampilkan 20 looks yang bertema HEAVEN.

Sementara itu, Iwan Tirta Private Collection menampilkan 20 karya kolaborasinya bersama KRATON Auguste Soesastro, Mel Ahyar, dan ChossyLatu. Masih dalam tema besar Nuswantara yang menjadi tajuk koleksi Iwan Tirta Private Collection sepanjang 2018 ini, seluruh koleksi Nuswantara Pre-Fall akan hadir dalam gaya modest dalam rangka menyambut Hari Raya Idul Fitri.

Untuk koleksi kolaborasi bersama dengan KRATON Auguste Soesastro, konstruksi desain sederhana yang menjadi kekuatan desain Auguste Soesastro akan berpadu dengan desain motif batik khas Iwan Tirta Private Collection yang tegas dan besar sehingga menjadi satu kesatuan desain yang anggun dan bersahaja.

Sedangkan untuk koleksi kolaborasi bersama Mel Ahyar, pola batik yang tegas dan besar, ditampilkan bersama detail-detail rumit yang menjadi ciri khas Mel Ahyar.

Sebagai desainer yang pernah bekerja sama dengan Iwan Tirta selama lebih dari 10 tahun, Chossy Latu sangat memahami karakter batik Iwan Tirta. Untuk kolaborasinya kini, Chossy Latu mempresentasikan batik dalam gaya elegan dan mewah dengan paduan bahan berpayet. Koleksi kolaborasi ini hadir dalam pilihan gaya outer hingga celana, yang modest.

Melalui judul koleksi Surya, IKAT Indonesia by Didiet Maulana membawa koleksi ready to wear yang diramu sebagal tampilan modest fashion, mewakili kedinamisan generasi muda yang memancarkan kehangatan dan optimisme. Diharapkan pemakainya dapat memberikan kehangatan kepada sekitar.

Koleksi Surya mengetengahkan potongan baru yang bisa dipakai mulai dari kalangan anak muda hingga dewasa dengan kehadiran teknik potongan loose fit, square sithouette, clear and sleek, contemporary dan dihadirkan juga koleksi footwear IKAT dengan bahan lurik dan tenun yang bernafaskan urban dan cocok dipakai pada Ramadan dengan mengusung nafas Tímur Tengah.
Terima kasih atas dukungannya bagi IKAT Indonesia by Didiet Maulana.

Terinspirasi dari Pluralisme Tari

Berawal dari Tanah Makassar yang begitu elok dengan pluralismenya. Kehidupan kultural yang kental dapat dilihat dengan adanya empat suku besar yang mendiami tiap wilayah di Makassar. Keempat suku itu terdiri dari Suku Bugis, Suku Makassar, Suku Mandar, serta Suku Toraja.

Dari situlah tari 4 etnis menjadi salah satu inspirasi dalam koleksi kali ini, yakni Tari Pakarena, Tari Pajoge Tari Pa'gellu, dan Tari Pa'tuddu.

Tarian 4 etnis yang indah dan berwarna ini nampak pada koleksi dengan penggunaan warna-warna cerah seperti orange, kuning, tosca, dan biru yang menampakan keindahan tarian tersebut. Warna-warna earthy juga ditampilkan untuk memperlihatkan karakter wanita penari yang rendah hati dan lemah lembut.

Untuk memperlihatkan karakter ramah, siluet indah yang melambai jatuh juga menjadi daya tarik pada koleksi kali ini, dengan cutting asymmetry yang menggambarkan kedinamisan. Tidak lupa dengan ciri khas Happa yakni print, kali ini kita menggunakan print atribut penari dan tari-tarian yang cantik sebagai identitas.

Print malang melintang yang dibuat untuk menggambarkan 4 sisi yang saling bertemu ini juga terdapat pada koleksi kali ini. Pemakaian tenun Makassar Pakduredure serta kain lagosi khas Makassar ini juga digunakan sebagai salah satu signature dalam koleksi kali ini. Wastra Makassar ini bertujuan untuk mengangkat hasil budaya masyarakat itu sendiri. Memberi kebaruan, pada koleksi kali ini juga hadir dengan statement border dengan beading yang menggantung.

Sementara itu, untuk koleksi Ramadan kali ini,Ghea mengangkat motif Batik Sembagi dalam nuansa warna 'merah matang' dan 'biru indigo' yang ditranslasikan kedalam gaya modest wear yang bernuansa Folkloric dan Mix&Match di atas aneka bahan seperti,chiffon,jersey dan satin.

Motif Sembagi dalam koleksi ini terinspirasi dari Kain Sembagi atau disebut juga dengan Chintz (kain dengan motif bunga) dahulu kala berasal dari pesisir Coromandel India.

Sembagi mulai muncul di Kerajaan Sriwijaya sekitar abad ke -VII.

Perdagangan kain Sembagi menyebar di seluruh daerah Sumatera dan Jawa. Batik Sembagi merupakan jenis batik yang berkembang di Sumatera dan dikagumi banyak orang khususnya Jambi, Palembang dan Lampung.

Ghea juga menampilkan beberapa koleksi dengan tehnik print prada emas dan bordir benang emas ciri khasnya dan juga tribal print suntuk melengkapi koleksi Ramadan kali ini.

gma/R-1

Komentar

Komentar
()

Top