Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Ujian Nasional

Hadapi UN, SMAN 8 Libatkan Orang Tua Siswa

Foto : istimewa

Agusman Anwar

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - SMAN 8 Jakarta melibatkan orang tua siswa dalam persiapan pelaksanaan Ujian Nasional (UN) 2019 pada Tanggal 1, 2, 4, dan 8 April untuk jenjang SMA.

"Di SMAN 8 ini, hubungan dan komunikasi antara sekolah dan orang tua siswa memang sangat baik, termasuk dalam pelaksanaan ujian nasional ada peran dari orang tua siswa untuk membantu," kata Kepala Sekolah SMAN 8 Jakarta, Agusman Anwar, kepada Koran Jakarta, Kamis (28/3).

Agusman menegaskan orang tua dalam pelaksanaan UN ini bukan untuk membantu siswa mengerjakan soal, tetapi merekomendasikan UN diadakan dalam satu sesi.

Awalnya, Agusman menolak permintaan orang tua tersebut karena keterbatasan jumlah komputer. Siswa kelas 12 di SMAN 8 berjumlah 360 siswa, sedangkan sekolah hanya memiliki 36 unit komputer.

Agusman menjelaskan keinginan orang tua siswa tersebut bertujuan mengefektifkan waktu UN. Selain itu, pelaksnaan UN dalam satu sesi akan memperkecil tingkat kecurangan.

"Laptop sudah diseting IP, install software juga sudah. Sekarang laptopnya sudah ada di ruang uji. Sekolah juga sudah koordinasi dan nanti akan koordinasi lagi," ujar Wakil Sarana Prasarana, Teguh Priyanto.

Agusman menambahkan, SMAN 8 siap membantu sekolah-sekolah swasta yang ada di sekitar SMAN 8 jika memiliki keterbatasan dalam pelaksanaan UN. Sekolah swasta boleh meminjam komputer SMAN 8 karena itu merupakan fasilitas yang diberikan pemerintah daerah.

"Sekolah swasta yang tidak mampu bisa pakai punya kita. Toh, miliki pemda bukan punya kita. Fasilitas SMA 8 juga sering digunakan oleh masyarakat mengadakan pesta rakyat dalam bentuk olahraga seperti futsal dan voli," jelas Agusman.

Sebelumnya, Kepala SMA Negeri 21 Jakarta, Taga Radja Gah, menyebutkan sekolah sudah mempersiapkan UNBK, termasuk mengantisipasi kendala yang mungkin terjadi.

"Sudah beberapa kali rapat koordinasi tingkat provinsi. Ketua rayon dan musyawarah kerja kepala sekolah (MKKS) dikumpulkan untuk menginventarisasi permasalahan tahun lalu agar tidak terjadi lagi," tambahnya.

Ia mengemukakan penyelenggara ujian antara lain menyiapkan Transfer Response (TR), perangkat lunak untuk merekam jawaban siswa, guna mengantisipasi kemungkinan jaringan listrik tiba-tiba mati atau koneksi terputus.

"Jadi, siswa tidak harus mengulang pengerjaan soal dari nomor satu. Kemudian, 'back up' data dalam hardisk lain. Ini penting. Jika terjadi masalah, tinggal ganti hardisk. Tidak perlu sinkronisasi dari awal," ujar Taga, Ketua MKKS I Jakarta Timur. Pada UNBK 2019, SMAN 21 Jakarta menyiapkan empat peladen utama plus satu cadangan untuk pelaksanaan ujian yang diikuti 252 siswa, yang terdiri atas 180 siswa program IPA dan 72 siswa IPS. ruf/Ant/P-5


Redaktur : M Husen Hamidy
Penulis : Muhamad Ma'rup, Antara

Komentar

Komentar
()

Top