Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Hadapi Pandemi, Industri Baja Butuh Stimulus

Foto : Antara
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menilai penerapan standar nasional Indonesia (SNI) produk baja sangat penting saat ini. Selain untuk mengoptimakan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN, langkah tersebut efektif membendung masuknya baja impor.

Berdasarkan pengalaman sejumlah negara yang berkonsentrasi di industri baja, mereka menggunakan skema stimulus untuk menggairahkan sektor tersebut. Dengan skema stimulus itu, diharapkan adanya pertumbuhan permintaan baja. Sikap serupa juga dilakukan Tiongkok dengan mengeluarkan bounce sampai sekitar 326 miliar dollar AS.

Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin, Taufiek Bawazier menegaskan SNI merupakan instrumen cukup baik untuk membendung impor khususnya produk hilir. "Itu jurus yang harus dikeluarkan saat ini," tegasnya di Jakarta, Minggu (4/10).

Taufik menerangkan bahan baku itu hanya di pabrik, sementara SNI itu beredar di pasar. Menurutnya, itulah yang menjadi fokus kemenperin. Industri yang paling hilir yang menjadi perhatian harus SNI.

Untuk TKDN juga sudah kita upayakan sehingga produksi itu punya TKDN di atas 40 persen. Otomotis pemerintah, BUMN, harus membeli produk-produk yang dihasilkan dari dalam negeri. "Itu yang menjadi konsentrasi kita," ujarnya.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top