Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2024 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Selasa, 09 Jun 2020, 06:30 WIB

Hadapi 'New Normal', BEI Prioritaskan Proyek Sistem Perdagangan

Foto: Foto: Istimewa

Selama penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), kegiatan seperti seremoni pencatatan, mini expose, paparan publik atau public expose, sosialisasi, dan kegiatan lainnya dilakukan secara virtual.

Lantas, ketika penerapan new normal akankah mekanisme perdagangan kembali seperti sebelumnya. Untuk mengulasnya, berikut petikan wawancara yang dilakukan oleh Koran Jakarta kepada Direktur Utama BEI, Inarno Djajadi.

Bagaimana BEI menghadapi rencana pemerintah untuk menerapkan new normal?

Menghadapi new normal, Bursa tidak cepat-cepat langsung melakukan sistem kerja dari kantor (work from office/WFO). Kita prioritaskan kepada proyek-proyek yang memang terhambat karena pandemi. Akan tetapi, di luar proyek itu apabila bisa dikerjakan dari rumah maka akan dikerjakan juga dari rumah. Toh, proses operasional perusahaan juga bisa berjalan selama dari rumah.

Proyek apa saja yang tertunda selama pandemi Covid-19?

Untuk proyek ini meliputi sistem perdagangan yang sering kali dibutuhkan seperti adanya mock trading untuk mengetes sistem perdagangan. Untuk mock trading ini selama pandemi tidak bisa dilakukan. Apabila pada saat new normal maka mock trading dahulu yang akan diutamakan sebagai proyek yang tertunda, karena untuk mengetes sistem bukan hanya dari kita saja, tetapi Anggota Bursa (AB) juga.

Mock trading biasanya dilakukan pada akhir minggu dengan tujuan untuk maintenance sistem Jakarta Automated Trading System (JATS) yang digunakan oleh sistem sekuritas se-Indonesia. Maintenance sistem ini biasanya tidak diikuti oleh semua sekuritas di Indonesia, tapi hanya beberapa sekuritas saja. Jadi, proyek-proyek yang tertunda dan itu yang akan kita prioritaskan, supaya bisa berjalan sesuai dengan targetnya, sementara yang lainnya akan dilakukan bertahap.

Selain mock trading, apakah ada lagi yang akan dilakukan oleh Bursa?

Itu dahulu, karena kita bertahap sambil melihat situasinya, sebab pandemi ini belum juga selesai. Kita harus berhati-hati dan memperhatikan betul kurva pandemi ini sudah menurun atau belum.

Selama pandemi, apakah ada kesulitan dalam menghadapi perdagangan?

Sejauh ini tidak ada dan semoga tidak ada hal buruk yang terjadi. Perdagangan di Bursa masih sesuai dan berjalan dengan bagus.

Apakah protokol krisis untuk mengantisipasi penurunan atas laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih akan diberlakukan?

Untuk kebijakan itu masih belum berubah. Jadi, seperti jam perdagangan juga masih dipersempit dan belum dikembalikan seperti semula. Nanti bila new normal dan kliring dari Bank Indonesia (BI) sudah kembali normal maka kita akan mengikutinya sehingga jam perdagangannya juga akan diperpanjang dan akan disesuaikan. Sekarang ini jam kliring di Bank Indonesia masih dipersingkat dan kalau sudah normal kembali maka akan diikuti. Tapi kalau untuk aturan auto rejection masih akan berlaku.

Sebagaimana diketahui, BEI mengubah batasan auto rejection bawah dari sebelumnya 10 persen menjadi 7 persen, sehingga JATS akan melakukan auto rejection apabila harga penawaran jual atau permintaan beli saham yang dimasukkan ke JATS. Rinciannya, lebih dari 35 persen di atas atau 7 persen di bawah acuan harga untuk saham dengan rentang harga 50 sampai 200 rupiah. Lebih dari 25 persen di atas atau 7 persen di bawah acuan harga untuk saham dengan rentang harga lebih dari 200-5.000 rupiah. Lebih dari 20 persen di atas atau 7 persen di bawah acuan harga untuk saham dengan harga di atas 5.000 rupiah.

Bagaimana Bursa melihat laju IHSG di new normal?

Mudah-mudahan laju IHSG akan bagus. Meski tidak bisa memprediksinya, tapi kalau pandemi ini selesai, saya yakin kondisi perdagangan akan kembali lagi. Artinya, menuju ke normal kembali lagi. n yuni rahmi/P-4

Redaktur: Khairil Huda

Penulis:

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.