![Hadapi Diskriminasi Minyak Sawit Eropa, RI-Malaysia Perlu Perkuat Kerja Sama](https://koran-jakarta.com/images/article/hadapi-diskriminasi-minyak-sawit-eropa-ri-malaysia-perlu-perkuat-kerja-sama-230110172341.jpg)
Hadapi Diskriminasi Minyak Sawit Eropa, RI-Malaysia Perlu Perkuat Kerja Sama
![Hadapi Diskriminasi Minyak Sawit Eropa, RI-Malaysia Perlu Perkuat Kerja Sama](https://koran-jakarta.com/images/article/hadapi-diskriminasi-minyak-sawit-eropa-ri-malaysia-perlu-perkuat-kerja-sama-230110172341.jpg)
Ketua Bidang Komunikasi Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), Tofan Mahdi.
Tofan menuturkan Indonesia dan Malaysia sebagai penghasil minyak nabati global sampai saat ini masih dihadapkan dengan adanya diskriminasi dan kampanye negatif minyak sawit dari negara-negara penghasil komoditas minyak nabati nonsawit.
"Berbagai diskriminasi dan kampanye negatif minyak sawit yang terjadi karena adanya persaingan dagang," tegasnya.
Diskriminasi dan kampanye negatif minyak sawit yang digencarkan tersebut seharusnya menjadi perhatian bersama Indonesia dan Malaysia mengingat hal tersebut dilakukan guna menurunkan daya saing minyak nabati di pasar global.
Sementara itu, Ketua Umum DPP Apkasindo (Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia) Gulat Manurung mengatakan, petani kelapa sawit harus selalu dilibatkan dalam diplomasi dan negosiasi melawan diskriminasi perdagangan oleh negara-negara maju termasuk Uni Eropa. "Karena 42% perkebunan sawit di Indonesia adalah milik petani. Petani adalah masa depan industri sawit Indonesia," kata Gulat.
Redaktur : Muchamad Ismail
Komentar
()Muat lainnya