Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

Hadapi Ancaman Perang Tiongkok, Presiden Taiwan Justru Dibuat Frustasi dengan Tekanan Amerika, Ada Apa?

Foto : AP/Johnson Lai

Persenjataan Militer Taiwan

A   A   A   Pengaturan Font

NYtimes menuturkan para pejabat Taiwan telah menyatakan frustrasi mereka sendiri dengan pemerintah Amerika Serikat (AS) dan pembuat senjata Amerika dalam beberapa pekan terakhir. Walaupun, Presiden Tsai Ing-wen dari Taiwan sudah mencoba mengarahkan militer negara itu ke arah perang asimetris dan mencoba membeli sejumlah besar senjata mobile mematikan yang sulit untuk ditargetkan, Pejabat AS sendiri memutuskan bahwa sistem senjata yang coba dipesan oleh Kementerian Pertahanan Taiwan, yakni helikopter MH-60R Seahawk pabrikan Lockheed Martin tidaklah cocok untuk melawan militer Tiongkok.

Beberapa pejabat sedang mempertimbangkan untuk menimbun amunisi dalam jumlah besar di Taiwan. Pejabat Amerika dan Taiwan juga memperdebatkan apakah Taiwan harus membeli pesawat E-2D buatan Northrop Grumman. Tetapi beberapa pejabat Taiwan terus menekan pejabat AS atas permintaan platform konvensional yang mahal seperti tank Abrams.

"Kami telah menerima banyak rekomendasi dari Amerika Serikat, tetapi kami masih perlu memiliki ruang untuk membuat persiapan untuk kemungkinan skenario jangka panjang lainnya," kata Chieh Chung, seorang analis keamanan di National Policy Foundation di Taipei, seperti dikutip dari NYtimes.

Beberapa pakar pertahanan di Taiwan juga berpendapat bahwa negara mereka membutuhkan beberapa sistem persenjataan tradisional untuk mempersiapkan berbagai skenario perang yang melibatkan Tiongkok. Namun, beberapa pejabat AS pada saat itu secara pribadi mengkritik pembelian sebanyak 108 tank M1A2 Abrams yang dilakukan Taiwan pada 2019. Mereka berdalih, jika militer Tiongkok maju cukup jauh dalam invasi sehingga Taiwan harus menggunakan tank, maka pulau itu mungkin akan hancur.

Mereka mengeluhkan keterlambatan pengiriman dan pesanan yang tidak terpenuhi. Menteri Pertahanan Taiwan Chiu Kuo-cheng mengatakan dua pesanan senjata telah tertunda. Salah satunya adalah pembelian howitzer self-propelled M109A6 Paladin, yang dibuat oleh BAE Systems.

Kementerian pertahanan mengatakan sedang mempertimbangkan beberapa alternatif yang ditawarkan oleh Amerika Serikat, termasuk peluncur artileri roket HIMARS. BAE Systems mengatakan kepada Defense News pada pekan lalu bahwa mereka memiliki kapasitas untuk membangun howitzer untuk Taiwan. Adapun beberapa jenis senjata yang direkomendasikan pejabat AS, yakni rudal anti-pesawat Stinger dan rudal anti-kapal Harpoon buatan Boeing. Chiu sendiri mengatakan Taiwan telah menandatangani kontrak untuk Stingers dan membayarnya.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Suliana

Komentar

Komentar
()

Top