Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Habitat Dorong Kolaborasi untuk Sediakan Rumah Layak Huni bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah

Foto : istimewa

rumah layak huni

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Habitat for Humanity Indonesia bekerja sama dengan Yayasan Inovasi Tangguh Indonesia (InTI) didukung Pemerintah Daerah Kulon Progo dan Perwakilan OPD menggelar lokakarya (workshop). Tujuannya untuk mempresentasikan hasil penilaian program pengembangan masyarakat yang dilakukan Habitat di Kecamatan Sentolo, Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta Rabu (13/2).

Direktur Eksekutif Perkumpulan Inovasi Tangguh Indonesia (InTI) Johan Rachmat Santosa menurutkan, hasil Evaluasi Proyek Klaster Sentolo Habitat for Humanity Indonesia menunjukkan kesuksesan dalam memenuhi kebutuhan penerima manfaat program peningkatan hunian berbasis masyarakat. Proyek ini sejalan dengan program pembangunan yang ada, berhasil mencapai tujuan program melalui pendekatan klaster yang sesuai dan berkelanjutan.

"Dampak positif terlihat dalam hal rumah layak huni yang aman dari ancaman bencana, membawa transformasi sosial melalui kolaborasi komunal dan tanggung jawab sosial. Evaluasi proyek dengan kriteria relevansi, koherensi, efektivitas, efisiensi, dampak, dan keberlanjutan menunjukkan hasil positif, membuka peluang untuk kolaborasi dan investasi di masa depan dengan berbagai pihak," ujarnya melalui siaran pers Rabu (13/12).

Dampak positif yang tergambar melalui analisaSocial Return on Investment(SROI). Hasil dari analisa yang positif memperkuat komitmen Habitat untuk terus melakukan berbagai program pengembangan masyarakat dan mendukung percepatan SDGs.

"Selama 26 tahun berdiri di Indonesia, Habitat terus berupaya mengentaskan kemiskinan dengan menyediakan rumah layak huni dan menyediakan berbagai kebutuhan pendukung lainnya," kata Senior Operations Manager Habitat for Humanity Indonesia, Rudi Nadapdap.

Ditekankannya, Habitat dalam mewujudkan visi misi menyediakan rumah layak huni tidak dapat bekerja sendiri. Pihaknya berterima kasih kepada seluruh mitra yang telah bekerja sama dengan Habitat melalui tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) menghadirkan rumah layak huni, sarana air bersih, peningkatan pendidikan, ekonomi, maupun kesehatan bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) yang membutuhkan khususnya di Sentolo ini.

Selanjutnya Rudi menyampaikan harapannya agar lebih banyak pihak percaya dan tergerak bekerja sama untuk pelaksanaan program yang lebih besar dan dampak lebih luas. Program yang dilakukan Habitat kata Rudi terbukti memberi dampak besar bagi masyarakat.

"Pada kesempatan ini, kami ingin mengundang berbagai mitra maupun perusahaan bergabung bersama kami membangun rumah layak huni maupun program pengembangan masyarakat lainnya di Sentolo, mengingat masih lebih dari 500 rumah layak huni, 200 sanitasi, dan berbagai kebutuhan lainnya yang perlu disediakan disini," ujarnya.

Di akhir workshop para peserta diajak berdiskusi mengenai ide dan solusi yang dapat dikembangkan untuk mendukung peningkatan program pengembangan masyarakat di Yogyakarta. Diharapkannya, setelah acara tersebut akan lahir ide dan solusi yang dapat diimplementasikan demi mendukung kesejahteraan masyarakat di Yogyakarta dan percepatan SDGs.

Di Yogyakarta, Habitat for Humanity Indonesia, melalui program reguler dan kebencanaan telah beroperasi sejak 1997. Program yang dijalankan telah membantu lebih dari 5.000 penerima manfaat program peningkatan hunian berbasis masyarakat. Khusus di Kecamatan Sentolo, Kabupaten Kulon Progo, Habitat telah beroperasi sejak November 2019 (4 tahun) dengan berbagai program.

Program yang dilakukan mencakup pembangunan 80 unit rumah layak huni bagi MBR, toilet baru 22 unit, PAUD 4 unit, Posyandu 1 unit lokasi, dan pemberian berbagai pelatihan kepada 264 orang. Program tersebut terwujud atas kerja sama dengan pemerintah, pemangku kepentingan lokal, dan masyarakat.

Dalam hal melakukan penilaian atas berhasilnya program, Habitat bersama InTI melakukan analisa SROI pada program yang dilakukan dalam 2 tahun terakhir di Sentolo. Penilaian dilakukan September-Oktober 2023.


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top