Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Bantuan Sosial

Gurusina Kembali sebagai Destinasi Wisata

Foto : ISTIMEWA

SERAHKAN BANTUAN | Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial, Harry Hikmat (kedua dari kiri) didampingi Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Sosial, Nurul Farijati (kiri) secara simbolis menyerahkan bantuan sebesar 2,2 miliar rupiah kepada perwakilan warga Gurusina, Kabupaten Ngada, NTT, Minggu (18/11).

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Pemerintah melalui Kementerian Sosial (Kemensos) kembali membangun desa adat megalitikum Gurusina di Desa Watumanu, Kecamatan Ngada, Nusa Tenggara Timur yang terbakar pada 13 Agustus 2018. Untuk itu, Kemensos memberikan bantuan sebesar 2,2 miliar guna mengembalikan Kampung Gurusina sebagai tempat destinasi wisata.

"Bantuan ini untuk mengembalikan Kampung Gurusina sebagai tempat destinasi wisata," kata Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial Kemensos, Harry Hikmat, di Jakarta, Minggu (18/11).

Bantuan dari Kemensos tersebut terdiri dari Bantuan Bahan Bangunan Rumah (BBR) untuk 33 unit/keluarga sebesar 825 juta rupiah, bantuan isi hunian sementara untuk 27 keluarga sebesar 81 juta rupiah. Selain itu juga bantuan keserasian sosial Kampung Gurusina tiga paket sebesar 150 juta rupiah, bantuan RS-RTLH (rehabilisasi sosial rumah tidak layak huni) untuk tujuh kelompok sebesar 1,05 miliar rupiah.

Harry mengatakan pembangunan kembali rumah adat warga Kampung Gurusina, tetap disesuaikan dengan arsitektur desa adat yang sesuai dengan keinginan masyarakat adat setempat.

"Kita harus mempertahankan keberadaan kampung ini sebagai tempat tujuan wisata. Untuk itu, rumah-rumah di sini harus dikembalikan seperti semula," ujar dia.

Menurut Harry, kampung adat Gurusina sangat terkenal di seluruh dunia karena merupakan peninggalan budaya yang harus dilestarikan.

Ia menambahkan, berdasarkan data yang dihimpun Dinas Sosial Provinsi NTT, secara keseluruhan rumah adat yang berada di Kampung Gurusina berjumlah 33 unit, satu pos pariwisata, dan beberapa situs-situs adat di dalamnya.

Situs-situs tersebut yaitu tiga buah kayu Ngadu (Tiang Adat yang melambangkan wujud laki-laki) dan tiga Rumah Bhaga (Rumah Adat minimalis selaku simbol perempuan yang berfungsi sebagai tempat untuk memberikan sesajian kepada nenek moyang pada saat upacara adat).

Terdapat 27 rumah adat hangus terbakar, tiga buah Ngadu dan tiga buah Bhaga juga ikut terbakar.

Selain itu, Kemensos juga melakukan penyaluran bansos Program Keluarga Harapan (PKH) tahap IV kepada 150 Keluarga Penerima Manfaat Gurusina.

Jumlah bansos untuk Provinsi NTT sebesar 1,28 triliun rupiah yang terdiri dari basos PKH sebesar 682.76 miliar rupiah untuk 386.315 keluarga dan bantuan beras sejahtera sebesar 597,4 miliar rupiah untuk 452.557 keluarga.

Sedangkan bansos untuk Kabupaten Ngada antara lain bantuan PKH sebesar 12.89 miliar rupiah untuk 7.188 keluarga, bantuan beras sejahtera sebesar 10.63 miliar rupiah untuk 8.051 keluarga.

"Dalam penyalurannya, kami (Kemensos) bekerja sama dengan Bank Rakyat Indonesia melalui ATM Kartu Keluarga Sejahtera (KKS)," ungkar Harry. ang/E-3

Komentar

Komentar
()

Top