Guru Penggerak Tunjukkan Hasil dalam Transformasi Pendidikan

JAKARTA - Guru penggerak menunjukkan transformasi yang luar biasa dalam mencapai pendidikan berkualitas. Para guru penggerak merasakan adanya pola pikir bertumbuh serta menerapkan ajaran dan filsafat bapak pendidikan Indonesia, Ki Hajar Dewantara terkait kemerdekaan berpikir, keberpihakan ke anak, dan menjadi guru yang terus belajar dan memimpin perubahan.

"Mereka sekarang bisa dan berani mengambil tindakan yang benar untuk keberpihakan terhadap murid. Mereka berani berdiskusi dengan guru-guru lain dan berani mengajak guru-guru untuk melakulan perubahan," kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Makarim dalam Pembukaan Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 2, di Jakarta, Selasa (13/4).

Mendikbud menyebut dirinya sudah berbicara dengan para guru penggerak angkatan pertama dari dari berbagai daerah. Banyak guru terharu setelah mengetahui dampak positif yang mereka dapat setelah mengikuti program pendidikan guru penggerak.

"Saya membuat program apapun dalam skala nasional selalu skeptis dan saya cek di lapangan mengenai dampak guru penggerak. Cukup luar biasa respons para guru yang menyebut sebab mereka berubah paradima," jelasnya.

Sebagai informasi program guru penggerak (PGP) adalah salah satu program dari kebijakan merdeka Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) sejak 2020. Sampai 2024 programgurupenggerak akandiselenggarakan13 angkatan dengan totalguru penggerak yang dihasilkan yaitu 405.000 guru penggerak.

Transformator Indonesia

Lebih jauh Mendikbud mengistilahkan guru penggerak sebagai transformator Indonesia. Pasalnya, program guru penggerak (PGP) mengembangkan potensi guru melalui pelatihan dan pengembangan yang berfokus pada kepemimpinan.

Dari rangkaian pendidikan ini para guru penggerak terlibat aktif dalam mengembangkan diri dan rekan sejawatnya. Dengan begitu para guru penggerak dapat mengimplementasikan pembelajaran yang berpusat pada murid.

"Guru penggerak dalah orang-orang yang hebat dan terpilih melalui seleksi yang luar biasa panjang dan ketat. Mereka akan tercatat sebagai para transformator Indonesia," ucapnya.

Mendikbud menekankan para guru penggerak bukanlah guru yang mengajar demi administrasi atau birokrasi. Mereka harus teladan dan terlibat dalam transformasi ekosistem pendidikan sebagai mentor bagi guru-guru di sekitar mereka demi mewujudkan profil pelajar Pancasila dalam diri murid.

Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Kemendikbud, Iwan Syahril mengatakan pada pendidikan guru penggerak angkatan 2 terdapat 2.800 Calon Guru Penggerak (CGP) dari angkatan kedua dan 313 dari CGP angkatan satu yang masih menunggu program praktik. Mereka akan didampingi 576 pengajar praktik dan 232 fasilitator. ruf/N-3