Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Penanganan Kekeringan - PMI DIY Siapkan Bantuan Air Bersih

Gunungkidul Kaji Bangun Embung Raksasa Dadapayu

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Untuk mengatasi kekeringan yang sering terjadi di wilayah Kabupaten Gunungkidul, Pemkab mengkaji pembangunan embung raksasa Dadapayu.

GUNUNGKIDUL - Pemerintah Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mewacanakan dan mengkaji pembangunan embung raksasa di Desa Dadapayu, Kecamatan Semanu. Hal ini dilakukan guna memenuhi kebutuhan air bagi masyarakat dan pengairan lahan pertanian.

"Wacana pembangunan embung Dadapayu sedang dibahas secara mendalam. Proyek tersebut masih dalam tahap pengkajian oleh Pemkab Gunungkidul," kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Gunungkidul, Sri Suhartanta, di Gunungkidul, Rabu (27/6).

Suhartanta mengatakan penggodokan terus dilakukan guna nantinya proyek ini bisa berimbas maksimal. Imbas maksimal yang dimaksud oleh Sri adalah bagaimana caranya nanti embung ini tidak hanya berdampak positif bagi pemenuhan kebutuhan air warga sekitar, namun juga berdampak ke seluruh Gunungkidul.

Ini memang perlu pembahasan matang untuk pengoptimalan potensinya. Sri mengatakan Pemkab Gunungkidul memang cukup peduli dengan program ketersediaan air bersih dan pengentasan kekeringan yang selama ini menjadi masalah utama masyarakat Gunungkidul.

Pemkab terus mendorong optimalisasi PDAM Tirta Handayani dalam terus meningkatkan jangkauan pelayanan. "Setiap tahunnya, Pemkab menganggarkan dana sebesar 3,5 miliar rupiah guna menyasar lebih dari 1.600 sambungan rumah oleh PDAM Tirta Handayani," kata Sri.

Ketua DPRD Gunungkidul, Suharno, mengatakan hingga saat ini proyek pembangunan embung raksasa di Desa Dadapayu memang masih belum bisa dilakukan. Proyek tersebut masih belum masuk ke dalam kebijakan umum anggaran plafon prioritas anggaran sementara.

Berkaitan dengan proyek pembangunan, pihaknya telah mengajukan anggaran senilai delapan miliar rupiah. Namun, sementara ini baru direalisasikan sebesar tiga miliar rupiah untuk pembebasan lahan. "Proposal untuk pembebasan lahan telah dimasukkan ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, tinggal menunggu tindak lanjut dari Pemkab," kata Suharno.

Segera Dieksekusi

Mengingat betapa pentingnya keberadaan embung ini bagi masyarakat setempat, Suharno menyatakan akan mendorong agar proyek bisa segera dieksekusi. Pengoptimalan sumber air bersih bisa menjadi solusi konkret bagi permasalahan kekeringan yang selama ini membelenggu masyarakat Gunungkidul.

Suharno mengatakan pembangunan embung menjadi salah satu realisasi dari program airisiasi yang menjadi tahap awal pipanisasi. Yang pertama adalah mempersiapkan airnya, baru kemudian menyalurkannya ke masyarakat. "Kalau begitu harusnya bisa untuk anggaran perubahan, jangan sampai anggaran mangkrak," katanya.

Kepala Bidang Komunikasi dan Informasi Palang Merah Indonesia (PMI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Warjiyani, menyiapkan bantuan penyaluran air bersih bagi warga terdampak bencana kekeringan di Gunungkidul. Bantuan air bersih biasanya disalurkan sekitar bulan Juli.

"Begitu nanti ada kebutuhan dari masyarakat dan muncul status siaga dari pemerintah, kami siap menyalurkan air bersih," kata Warjiyani.

Warjiyani mengatakan seperti tahun-tahun sebelumnya, PMI DIY selalu membantu memasok kebutuhan air bersih, bukan hanya di Gunungkidul melainkan juga daerah-daerah lain yang berpotensi dilanda kekeringan, seperti Bantul, Kulon Progo, dan Sleman.

Bantuan nanti tergantung hasil assesement yang akan PMI DIY lakukan. Pada musim kemarau 2015, kata Warjiyani, bantuan air bersih yang didistribusikan mencapai 350.000 liter untuk wilayah terdampak kekeringan di Kabupaten Gunungkidul, Bantul, dan Sleman.

Camat Tepus, R Azis Budiarto, mengatakan setiap hari pihaknya mendistribusikan lima tangki air bersih di Desa Tepus dan Sidoarjo.

n YK/SM/Ant/N-3


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Eko S, Antara

Komentar

Komentar
()

Top