Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Bencana Alam

Gunung Semeru Masih Terus Keluarkan Material Vulkanik

Foto : BIRO SETPRES

Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa

A   A   A   Pengaturan Font

SURABAYA - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, meminta masyarakat sabar dan tidak mendekati zona merah. Hal ini harus dilakukan karena hingga saat ini Gunung Semeru terpantau masih terus mengeluarkan material vulkanik.

"Bagi masyarakat yang tidak berkepentingan agar jangan mendekati zona merah karena berbahaya. Apalagi kalau cuma untuk sekadar ber-selfie dan mengambil foto bencana. Lokasi bencana, bukan lokasi wisata," kata Khofifah di Surabaya, Rabu (8/12).

Khofifah menegaskan agar masyarakat beraktivitas dalam radius aman. Setidaknya hindari arah bukaan kawah di sektor tenggara -selatan, serta mewaspadai awan panas guguran, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai atau lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru, termasuk potensi luncuran di sepanjang lembah jalur awan panas Besuk Kobokan.

Lahar Dingin

Menurut Khofifah, jangan sampai demi eksistensi di media sosial, warga mengabaikan keselamatan diri. Selain awan panas guguran Gunung Semeru yang masih berpotensi terjadi, tingginya curah hujan di kawasan Semeru juga disebut Khofifah dikhawatirkan berpotensi menimbulkan banjir lahar dingin.

"Daripada ber-selfie ria di lokasi bencana, baiknya berempati dengan menghimpun dan menyalurkan bantuan atau mendoakan para korban bencana yang sampai saat ini ada yang masih hilang belum diketemukan," imbuhnya. Khofifah mengatakan Pemprov Jatim bersama Pemkab Lumajang, TNI-Polri, BNPB, dan segenap relawan terus berupaya memberikan pelayanan kepada para penyintas secara optimal.

Terkait proses relokasi pemukiman warga terdampak, saat ini dalam proses identifikasi lokasi, yang semua opsinya terkonfirmasi milik Perhutani.

Data pukul 12.00 WIB, Posko Tanggap Darurat Bencana Dampak Awan Panas dan Guguran Gunung Semeru, Selasa (8/12), tercatat warga luka-luka 56 jiwa, hilang 13 jiwa, dan meninggal dunia 38 jiwa. Jumlah populasi terdampak 5.205 jiwa.

Terkait dengan jumlah warga yang dinyatakan hilang dan luka, posko masih melakukan pemutakhiran data dan validasi. Selain dampak korban jiwa, APG mengakibatkan 2.970 unit rumah terdampak yang saat ini terus dilakukan pendataan.

Sedangkan jumlah warga mengungsi mengalami peningkatan menjadi 5.171 jiwa. Warga yang mengungsi ini sebagian besar berada di wilayah Kabupaten Lumajang, sedangkan di Kabupaten Jember 94 orang dan di Kabupaten Malang terdapat 96 jiwa dan Kabupaten Blitar 20 orang.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top