Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Bencana Alam

Gunung Agung Meletus Lagi Sebanyak Dua Kali

Foto : ANTARA/Fikri Yusuf

Abu Vulkanis - Pengendara melintas di wilayah yang terpapar abu vulkanis Gunung Agung di Desa Suter, Bangli, Bali, Selasa (3/7).

A   A   A   Pengaturan Font

Denpasar - Setelah letusan lava pijar, Senin (2/7) malam, Gunung Agung kembali meletus pada Selasa (3/7) pagi. Letusan terjadi sebanyak dua kali.

Kepala Subbidang Mitigasi Pemantauan Gunung Api Wilayah Timur, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi ( (PVMBG), Devy Kamil Syahbana, menjelaskan letusan pertama terjadi pukul 04.13 WITA.

"Tinggi kolom abu teramati kurang lebih 2.000 meter di atas puncak. Kolom abu berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat.

Erupsi ini terekam seismogram dengan amplitudo maksimum 21 mm dan durasi sekitar 7 menit," tegas Devy. Sedangkan letusan kedua terjadi pukul 09:28 WITA dengan tinggi kolom abu teramati kurang lebih 2.000 m di atas puncak.

Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 24 mm dan durasi 3 menit 38 detik.

Walau terus mengalami letusan dalam kurun hampir sepekan terakhir, Gunung Agung masih berada pada status level III (siaga).

Masyarakat di sekitar Gunung Agung, pendaki, pengunjung, dan wisatawan, tetap diminta tidak berada dan beraktivitas apa pun di zona perkiraan bahaya. "Yaitu di seluruh area radius 4 km dari kawah puncak Gunung Agung.

Zona perkiraan bahaya sifatnya dinamis dan terus dievaluasi dan dapat diubah sewaktu-waktu mengikuti perkembangan data pengamatan," tegas Devy.

Masyarakat yang bermukim dan beraktivitas di sekitar aliran sungai yang berhulu di Gunung Agung agar mewaspadai potensi ancaman bahaya sekunder berupa aliran lahar hujan yang dapat terjadi, terutama pada musim hujan dan jika material erupsi masih terpapar di area puncak.

Sebelumnya, Senin (2/7), pukul 21.04 WITA, suara dentuman keras disertai dengan lava pijar yang membubung di tengah gelap malam, sempat mengagetkan warga seantero Pulau Bali.

Letusannya tergolong besar dan eksplosif. Namun, letusan yang terjadi pada Senin malam itu jangkauannya tidak seluas yang terjadi pada November 2017. Sebaran abu vulkanik dominan mengarah ke barat dan selatan.

Dilanda Gempa

Selain dilanda erupsi Gunung Agung, Pulau Bali, tepatnya di Kota Denpasar, juga diguncang gempa dengan kekuatan 5.0 SR sekira pukul 09.19 WITA, Selasa.

Kepala Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Wilayah III Denpasar, Muhammad Taufik Gunawan, mengatakan gempa itu dirasakan di Kuta, Denpasar, dan Mataram.

Dia menerangkan bahwa hasil analisis update BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki magnitudo M=4,9.

Episenter terletak pada koordinat 9,66 LS dan 115,22 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 110 km arah selatan Kota Denpasar, Provinsi Bali, pada kedalaman 24 km.

Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi di selatan Bali ini merupakan gempa bumi berkedalaman dangkal akibat aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia yang menyusup ke bawah Lempang Eurasia. eko/ant/P-4


Redaktur : Khairil Huda
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top