Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Gubernur Jateng: Sutopo Purwo Nugroho Orang Langka

Foto : Koran Jakarta/Henri Pelupessy

Pemakaman Jenazah - Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo (kanan) pada pemakaman jenazah Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, di Tempat Pemakaman Umum Sonoloyo Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Senin (8/7).

A   A   A   Pengaturan Font

Di tengah kisah sedih atas berpulangnya Kepala Pusat Data, Informasi, dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, terselip kisah ketabahan yang luar biasa dari dua putra Sutopo, yaitu Muhammad Ivanka Rizaldy Nugroho dan Muhammad Aufa Wikantyasa Nugroho. Keduanya tetap tegar serta tabah menghadapi ujian ini.

Meski bersedih, Ivanka dan Aufa tetap tenang saat menghadiri pemakaman sang ayah di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Sonoloyo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Senin (8/7). Tak hanya terlihat mata, ketegaran dan ketabahan anak Sutopo tersebut dibenarkan Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo.

Ganjar, yang juga hadir dalam pemakaman, mengatakan dua anak Sutopo telah mewarisi ketegaran dan ketabahan sang Bapak ketika menghadapi cobaan. "Tadi malam saat saya ke rumah duka di Depok, anaknya Mas Topo ini memeluk saya. Dia berbisik, Pak Gubernur, sekarang Bapak sudah tidak sakit lagi," ungkap Ganjar.

Ganjar terlihat merinding. Baginya, kekuatan dan ketabahan itu tidak mungkin muncul dengan tiba-tiba. "Sungguh, ketabahan keluarga yang saya lihat dan dengar ini pasti diturunkan oleh Mas Topo," katanya.

Anak Sutopo yang berbisik kepada Ganjar adalah Muhammad Ivanka Rizaldy Nugroho. Ivanka memang cukup dekat dengan Ganjar, karena beberapa kali ia bertemu Ganjar saat bersama Ayahnya.

Ivanka tentu mengenang momen saat dia bertemu Ganjar bersama Ayahnya dalam acara Mata Najwa di Boyolali, Februari lalu. Usai acara, Ivanka mendampingi Ayahnya nge-vlog bersama Ganjar. Vlog itu sempat diunggah Sutopo pada Twitter-nya melalui akun @Sutopo_PN pada 24 Februari.

Dalam video, Sutopo sempat mengejek kuliah Ganjar di UGM yang lama. "Saya kenal beliau (Ganjar Pranowo) dengan baik dan beliau betul-betul merakyat. Sejak mahasiswa di UGM pun merakyat dan saking sayangnya beliau pada UGM, waktu itu kuliah delapan tahun, saya kuliah 4,5 tahun…" tulisnya waktu itu.

Edukasi Masyarakat

Selain ketabahan yang luar biasa, di mata Ganjar, sosok Sutopo dikenal sebagai orang yang cerdas. Bagaimana tidak, dia mampu menginformasikan serta mengedukasi semua hal terkait kebencanaan kepada masyarakat luas dengan bahasa yang sederhana.

"Kalau tidak smart, tentu tidak bisa. Mas Topo ini memang anaknya cerdas. Saya kenal lama karena pernah sekolah bareng," kenangnya.

Sutopo, menurut Ganjar, banyak memberikan sumbangsih kepada bangsa dan negara. Hal itu terbukti atas prestasinya yang tidak hanya lokal, namun juga internasional. Dedikasinya patut dijadikan contoh semua anak bangsa.

"Sebagai profesional, Mas Topo bisa menjadi contoh. Bagaimana seorang aparatur sipil negara mengabdikan diri pada bangsa dan negara. Ia cerdas, egaliter, dan berkomitmen. Beliau orang langka, saya rasa kita semua kehilangan sosok beliau. Semoga beliau tenang di sisi-Nya," kata Ganjar.

Sutopo meninggal dunia di Guangzhou, Tiongkok, pada Minggu (7/7) dini hari. Ia meninggal dalam perjuangannya melawan kanker paru-paru yang didiagnosis menjangkitinya pada Desember 2017 lalu.

Dalam pemakaman tersebut, sejumlah tokoh penting juga memberikan penghormatan terakhir. Salah satunya adalah Kepala BNPB, Doni Monardo.

Doni mengatakan bangsa Indonesia berduka dengan kepergian Sutopo. Ia dinilai sosok yang sangat vital dalam penanggulangan kebencanaan di Indonesia. SM/N-3


Redaktur : Marcellus Widiarto

Komentar

Komentar
()

Top