Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Gubernur Gorontalo Paparkan Langkah Penanganan Bencana

Foto : ANTARA/Adiwinata Solihin

Penjabat Gubernur Gorontalo Rudy Salahuddin (kedua kiri) bersama Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Suharyanto (kiri) mengunjungi lokasi pengungsian di kantor Camat Tilango, Kabupaten Gorontalo, Gorontalo, Selasa (16/7/2024).

A   A   A   Pengaturan Font

Gorontalo - Penjabat Gubernur Gorontalo Rudy Salahuddin memaparkan langkah yang telah diambil oleh pemerintah daerah dalam menangani bencana banjir, banjir bandang, dan tanah longsor pada rapat koordinasi di Kota Gorontalo, Selasa.

"Kami bersama pemerintah kabupaten/kota, tim Basarnas, TNI, dan Polri telah melakukan evakuasi korban ke tempat pengungsian," ucap Rudy pada rapat yang juga dihadiri Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Republik Indonesia.

Ia mengatakan, Pemprov Gorontalo juga telah mendirikan posko penanganan darurat dan membuka pelayanan informasi kebencanaan, posko kesehatan, serta mendirikan 15 dapur umum yang tersebar di tiga kabupaten dan satu kota.

Rudy mengungkapkan, bencana banjir di Kota Gorontalo merendam 48 kelurahan di sembilan kecamatan. Dua kelurahan di dua kecamatan juga dilanda tanah longsor.

Jumlah masyarakat yang terdampak bencana sebanyak 12.061 kepala keluarga atau 41.164 jiwa. Satu orang meninggal dunia, 7.086 jiwa mengungsi, serta 4.686 rumah terendam.

Di Kabupaten Gorontalo, bencana menyebabkan 35 desa/kelurahan di delapan kecamatan terdampak. Jumlah masyarakat yang terdampak sebanyak 6.531 kepala keluarga atau 21.638 jiwa, 2.397 jiwa mengungsi dan 4.623 rumah terendam.

Selanjutnya di Kabupaten Boalemo, banjir merendam empat desa di satu kecamatan. Masyarakat yang terdampak sebanyak 148 kepala keluarga atau 352 jiwa, serta 91 rumah terendam.

Sementara di wilayah Kabupaten Bone Bolango, banjir merendam 42 desa/kelurahan di 10 kecamatan. Masyarakat yang terdampak sebanyak 2.553 kepala keluarga atau 8.053 jiwa, serta 1.821 rumah terendam.

Khusus untuk tanah longsor di Kecamatan Suwawa Timur, jumlah korban meninggal 27 jiwa, korban selamat 283 jiwa, serta korban hilang 15 jiwa.

"Kondisi saat ini wilayah yang terdampak bencana secara berangsur-angsur telah kondusif, air mulai surut, dan sebagian warga telah kembali ke rumah masing-masing. Tetapi demikian warga masih membutuhkan bantuan pangan, sandang, obat-obatan, dan peralatan kesehatan," kata dia.

Turut hadir pada rakor tersebut Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Suharyanto, Wakil Ketua MPR RI Fadel Muhammad, serta anggota Komisi VIII DPR RI Idah Syahidah Rusli Habibie.

Usai rapat Forkopimda diserahkan bantuan Dana Siap Pakai (DSP) tunai serta dukungan logistik dan peralatan dari BNPB kepada pemerintah daerah.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top