Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Gubernur BI Raih Anugerah HB IX Award dari UGM

Foto : Istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

YOGYAKARTA - Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X menyaksikan penganugerahan HB IX Award dari UGM kepada Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo. HB IX Award ini diserahkan oleh Rektor UGM Ova Emilia, dengan didampingi Ketua Dewan Guru Besar UGM Mochammad Maksum, pada acara Rapat Terbuka Peringatan Dies Natalis ke-73 UGM, Senin (19/12) di Grha Sabha Pramana, UGM, Sleman.

Presiden RI Joko Widodo dalam sambutan virtualnya mengatakan, UGM dan DIY adalah cikal bakal pendidikan Indonesia. Semangat memperjuangkan kepentingan kemanusiaan, kepentingan kemajuan dan kedaulatan bangsa dari UGM semakin relevan di dunia yang penuh dengan disrupsi apalagi dampak pandemi belum selesai. Puluhan negara mengalami kebangkrutan, serta jutaan orang mengalami kekurangan pangan dan kelaparan dan jatuh ke jurang kemiskinan ekstrem.

"Indonesia bersyukur berkat kerja keras kita semuanya termasuk alumni UGM pertumbuhan ekonomi berada di kisaran 5,7%. Di Kuartal ketiga 2022 inflasi juga sangat terjaga. Harga pangan dan energi juga masih terkendali tetapi kita tidak boleh puas dengan situasi ini," papar Presiden Jokowi.

Indonesia menurut Presiden Jokowi harus mampu meningkatkan kemandirian pangan dan energi. Indonesia berpeluang menjadi lumbung pangan dan energi dunia apalagi energi hijau yang sangat dibutuhkan dunia. Melalui program linisasi sumber daya alam, Indonesia berpeluang untuk menjadi negara maju dengan nilai tambah di dalam negeri.

"Posisi Indonesia sangat tegas dalam kerjasama bukan hanya maju bersama tetapi juga maju. Tidak ada satu pihak pun yang berhak memaksakan kehendak dan menggunakan standarnya yang dipaksakan ke pihak lain," kata Presiden Jokowi.

Presiden Jokowi menambahkan, masa-masa kolonial telah meninggalkan trauma panjang bangsa. Indonesia mengalami paksaan untuk kerja paksa dan tanam paksa. Saat ini, Indonesia tidak mau dipaksa, termasuk dipaksa untuk ekspor pasar. Indonesia ingin melakukan industrialisasi hilir atas kekayaannya agar ada nilai tambah. Indonesia harus semakin mandiri, berdaulat dan menjadi negara maju.

"Saya mengajak keluarga besar UGM untuk menjadi pelaku penting bagi peningkatan martabat dan kemandirian bangsa bagi kedaulatan negara, serta bagi kemajuan dan kemakmuran rakyat Indonesia," tutupnya.

Sementara itu Rektor UGM Ova Emilia mengatakan, peran UGM di tanah air terus dituntut untuk ikut berkontribusi merespon dinamika dan tantangan sosial politik ekonomi kontemporer. Baik yang terjadi di level global, regional, nasional, maupun lokal. Situasi tersebut menuntut semakin pentingnya ketangguhan dan kedaulatan suatu bangsa untuk menghadapi berbagai disrupsi di atas.


Redaktur : Eko S
Penulis : Eko S

Komentar

Komentar
()

Top