Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Wisata Kabupaten Pati

Gua Pancur, Fenomena Karst Unik di Kaki Pegunungan Kendeng

Foto : Humas Jateng
A   A   A   Pengaturan Font

Pegunungan Kendeng merupakan wilayah karst yang memanjang dari Jawa Tengah hingga Jawa Timur. Banyak fenomena geologi unik di sepanjang jalur ini salah satunya adalah Gua Pancur di Kabupaten Pati.

Pegunungan Kendeng adalah pegunungan kapur yang membentang di bagian utara Pulau Jawa, mencakup dua provinsi yakni Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Di Jawa Tengah,wilayahnya mencakup Kabupaten Semarang Timur, Kota Salatiga, Kabupaten Sragen Utara, Kabupaten Grobogan Selatan dan Kabupaten Blora Selatan.Sedangkan di Jawa Timur,bagian Pegunungan Kendeng berada di Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten Madiun Utara, Kabupaten Nganjuk Utara, Kabupaten Jombang Utara, Kabupaten Lamongan Selatan, dan Kabupaten Mojokerto.

Pegunungan tersebut merupakan antiklinorium atau kumpulan dari beberapa antiklinal. Dalam geologi antiklinal dan sinklinal merupakan bagian dari lipatan dari struktur lapisan batuan yang berupa bentuk menjadi gelomban lipatan menjadi tekanan horizontal.

Antiklinal dalam istilah geologi merupakan bagian lipatan batuan yang berbentuk cembung membentuk semacam gundukan. Sedangkan sinklinal dikenal sebagai merupakan lipatan yang berbentuk cekung membentuk lembah.

Pada bagian utara berbatasan dengan Depresi Randublatung, sedangkan bagian selatan bagian jajaran gunung api (Zona Solo). Zona Kendeng merupakan kelanjutan dari Zona Pegunungan Serayu Utara yang berkembang di Jawa Tengah.

Stratigrafi daerah kendeng terbagi menjadi dua cekungan pengendapan yaitu Cekungan Rembang (Rembang Bed) yang membentuk Pegunungan Kapur Utara. Kedua,Cekungan Kendeng (Kendeng Bed) yang membentuk Pegunungan Kendeng.

Formasi yang ada di Kendeng adalah Formasi Kereng, Kalibeng, Pucangan, Kabuh, Notopuro dan Undakan Bengawan Solo.Pegunungan ini tersusun oleh batuan sedimen laut dalam yang telah mengalami deformasi secara intensif membentuk suatu antiklinorium.

Panjang Pegunungan Kendeng mencapai 250 kilometerdengan lebar maksimum 40 kilometer, sedangkanmorfologinya berbentuk datar bergelombang. Ketinggiannyabervariasi, dengan titik tertinggi berada di Gunung Pandan (897 Mdpl) di perbatasan di Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten Madiun dan Kabupaten Nganjuk.

Sebagai wilayah karst salah satu fenomena yang terjadi di Pegunungan Kendeng adalah terbentuknya gua-gua kapur. Diantaranya beberapa gua kapur yang sangat menarik adalah Gua Pancur di Dukuh Gasong, Desa Jimbaran, Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati.

Jarak Gua Pancur dengan pusatKota Pati mencapai 24,5 kilometermelewati jalan Pati-Purwodadi, Purwodadi-Sukolilo, dan seterusnya. Sedangkan jaraknya denganKota Kudus mencapai 26,0 kilometermelawati jalan Kudus - Kayen.

Gua Pancur merupakan gua yang memiliki aliran air di dalamnya. Air yang keluar dengan debit 40 liter per detik ditampung di sebuah danau buatan di sebelah utara gua. Aliran air danau yang memiliki luas sekitar satuhektareini tidak pernah surut meskipun dalam kondisi kemarau panjang.

Aliran air ini berasal dari Pegunungan Kendeng yang berada di sebelah selatan. Gua ini sendiri memang berada di kakiPegununganKendeng yang membentang dari timur ke barat. Kedalaman gua yang mencapai 8,27 kilometer menjadi salah satu alasan besarnya air yang bisa ditampung gua ini.

Sejauh ini kedalaman gua yang bisa diteliti oleh para ahlinya hanya sedalam 1 kilometersaja. Bagi wisatawan,mereka bisa menjelajahi mulut, danau, dan aliran air yang posisinya tidak jauh dari mulut gua. Mereka bisa bermain airnya yang sangat jernih atau memandangi dinding gua.

Gua Pancur yang memiliki panjang 827 meter terbagi menjadi 3 bagian, yakni zona terang yang masih mendapat suplai cahaya secara utuh mulai dari mulut gua sampai 100 meter ke dalam gua.

Selanjutnya zona peralihan yang berada di 100 meter sampai air terjun yang pertama. Zona peralihan itu merupakan zona yang mendapatkan cahaya, akan tetapi hanya remang-remang.

Kemudian zona gelap total yang tidak mendapatkan cahaya sama sekali. Namun lebih lanjut ini bisa dilalui melalui aktivitascavingdidampingi oleh ahlinya.

Untuk wisatawan biasa hanya bisa menjelajahi sekitar mulut gua. Di sini dapat dilihat batuan yang meruncing ke bawah (stalakmit) di dinding gua dan batuan yang meruncing ke atas (stalaktit) di lantai guayang terbentuk selama ribuan tahun hasil pengendapan kalsium karbonat prosesnya masih berlangsung sampai sekarang.

Tetesan air dari dinding gua yang mengandung kalsium karbonat terus mengalir. Pengunjung dalam menampung tetesan air dingin tersebut dengan tangan, sambil memahami proses terbentuknya stalakmit dan stalaktit yang memakan waktu lama.

Gua Pancur tidak bisa dieksplorasi lebih dalam. Lorong gua dibatas oleh sebuah pagar besi, agar masyarakat umum tidak masuk terlalu dalam yang kemungkinan sangat berbahaya. Apalagi kedalaman gua ini yang mencapai ribuan meter sangat membahayakan.

Oleh karenanya setelah menikmati mulut gua,cara lainnya menikmati Gua Pancur adalah menikmati aliran airnya di luar gua. Pengelola menciptakan sungai kecil yang bisa digunakan untuk mandi. Aliran dari gua ini digunakan untuk mengairi sawah warga sekitar gua yang membentang luas.

Pilihan lainnya adalah menikmat becak air atau bebek-bebekan yang tersedia di danau. Bagi anak-anak tersedia wahana permainan seperti ayunan dan perosotan. Ada juga patung binatang seperti jerapah yang bisa dinaiki sekaligus untuk sarana foto.

Susur Gua

Bagi yang inginmelakukan aktivitaslebih menantang,bisa menikmati layanancave tubingyang ditawarkan olehpengelola Obyek Wisata Alam Gua Pancur yang terhimpun dalam Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) "Gasong Community".

Kegiatan menjelajahi gua hingga bagian dalam ini dilakukan dengan menaiki ban. Perlengkapan lainnya berupa helm, lampu sorot, pelambung dan sepatu bot. Pemandu akan mengajak masuk ke agak jauh ke dalam gua dan menjelaskan seluk-beluk yang ada.

Guna menelusuri keindahan dalam gua, pihak pengelola membatasi peserta maksimal sekali berangkat 20 orang. Perjalanan menyusuri gua paling cepat ditempuh dalam waktu 1,5 jam pergi-pulang. Tarif yang dikenakan untuk kegiatan penelusuran guayaitu20 riburupiahper orang.

Cave tubingmenawarkan keindahan dan eksotisme dalam gua yang gelap yang kondisinya lebih alami dari sekedar di mulut gua yang telah banyak dijamah wisatawan. Aliran sungai bawah tanah juga menjadi daya tarik lain dari layanan ini.

Salah satu pengalaman yang terbaik yang ditawarkan saatcave tubingadalah menyusuri gua hingga mendekati titik 827 meter tempat ujung gua berada. Di sini terdapat sumber air hangat yang membantu menghangatkan tubuh setelah berendam air lama.

Perjalanan menyusuri gua terbagi dalam tiga etape. Etape pertama berjarak kurang lebih 200 meter para wisatawan akan disambut dengan ruangan gua yang lebar, sapaan air mengalir jernih setinggi selutut manusia, ornamen gua yang menarik dan tetesan air dari stalaktit maupun stalakmit yang masih aktif.

Berikutnya memasuki etape kedua pada 400 meter, pengunjung akan dimanjakan dengan ornamen gua yang menarik dan eksotik. Pada etape ini dipastikan para pengunjung yang suka akan kegiatanselfietentunya tidak akan menyia-nyiakan momen dan panorama indah yang dijumpai.

Menjelang pada radius 700-an meter, para wisatawan yang melakukan penelusuran gua dibuat berdecak kagum dengan pesona alam Gua Pancur.Sensasi aroma khas gua dan ornamen alami serta sambutan air hangat akan membuat para wisatawan seakan terbawa pada alam lain dan sungguh menyenangkan.

Menjelang titik akhir penyusuran gua pada angka kurang lebih 827 meter. Mendekati titik inilah kegiatan susur gua yang paling dinikmati karena berada akhir dari penyusuran yang dilakukan.

Gua Pancur pertama kali ditemukan pada 1932 oleh penduduk sekitar yang bernama Mbah Sarto. Awal mulanya, ia mendengar percikan air dari lama sebuah bukit. Setelah diteliti lebih lanjut, ternyata suara itu berasal dari aliran sebuah gua.

Jika masuk ke dalam gua sepanjang 127 meter nanti akan ada suara airgrojoganyang sangat indah. Airnya yang mengalir seperti pancuran membuat gua ini dinamai Gua Pancur, sebuah nama yang melekat sampai sekarang.

Sebelumnya guainibelum menjadi tujuan wisata dan belum terkenal seperti sekarang. Gua Pancur mulai dibuka untuk umum pada tahun 1955. Dengan keunikan yang dimiliki gua ini terus mendapatkan kunjungan yang cukup tinggi dari masyarakat. hay/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top