Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Green Pramuka Kelola Limbah Hunian

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA- Pengelola hunian strategis Green Pramuka City terus berupaya meminimalisir dampak dari limbah hunian dengan menyediakan infrastruktur pengolahan limbah di dalam kompleks yang dihuni lebih dari 20 ribu orang tersebut. Hal itu sebagai bagian dari upaya mewujudkan Green City sesuai dengan regulasi yang ada.

Merujuk pada Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 122 tahun 2005 tentang Pengelolaan Air Limbah Domestik, pengelola kawasan hunian vertikal diwajibkan untuk menyediakan fasilitas instalasi pengolahan air limbah.

"Di sini kami menggunakan teknologi Sewage Treatment Plant (STP) dengan sistem aerasi. Instalasi ini telah kami bangun sejak awal pertama kompleks apartemen ini mulai dikembangkan," kata Head of Communications Apartemen Green Pramuka City Lusida Sinaga di Jakarta, pekan lalu.

Menurut Lusida, semua limbah cair yang dihasilkan dari aktivitas harian para penghuni Apartemen Green Pramuka City, seperti dari air pembuangan kamar mandi, wastafel, cuci piring dan aktivitas dapur, akan terkumpul menjadi satu di instalasi STP. Selanjutnya, setelah melewati proses Screen Chamber (untuk air limbah toilet) dan Grease Trap (untuk air limbah dapur), air akan mengalami berbagai proses pengolahan di instalasi STP seperti Equalization Chamber, Aeration Chamber (proses pengolahan biologi dan penambahan Oksigen), Mixing Chamber (proses pembersihan dari bakteri pathogen), Effluent Chamber, Sand Filter dan Carbon Filter (proses penyaringan dari kandungan pasir dan karbon).

Setelah melewati proses di STP tadi, air akan masuk ke dalam Jungle Pond (kolam hidup) yang menjadi indikator akhir kualitas air. Kalau kualitas airnya masih di bawah baku mutu lingkungan, akan menyebabkan makhluk hidup di Jungle Pond mati. "Tapi kalau ikannya sehat semua, berarti kualitasnya sudah bagus sesuai baku mutu lingkungan," tutup Lusida.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top