Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Koalisi Pemerintah | Soliditas Partai Pendukung Pasangan Jokowi-Ma’ruf Tetap Terjaga

Golkar Optimistis Koalisi Jokowi-Ma'ruf Solid

Foto : ISTIMEWA

Ketua Umum Partai Golongan Karya (Gol­kar), Airlangga Hartarto

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Ketua Umum Partai Golongan Karya (Golkar), Airlangga Hartarto, optimis bahwa partai politik Koalisi pendukung Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin atau Koalisi Indonesia Kerja (KIK) tetap solid. Hal itu ia sampaikan untuk menepis isu-isu keretakan koalisi beriringan dengan wacana masuknya Partai Gerindra ke dalam tubuh koalisi.

"Ya, saya rasa kalau koalisi pendukung Pak Presiden sihmasih solid. Jadi dalam pembicaraan antar pimpinan partai, kita masih sangat solid dan koalisi-koalisi itu adalah mungkin dinamika yang berkembang. Tapi biasa antar pimpinan partai dengan partai lain juga sangat cair," ujar Airlangga usai Salat Idul Adha di Kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta, Minggu (11/8).

Menteri Perindustrian tersebut juga tidak mau berandai-andai jika Partai Gerindra serta beberapa partai lain di koalisi bergabung ke dalam KIK. Menurutnya, proses komunikasi politik tersebut adalah hal yang biasa. Terkait kehadiran Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto pada pembukaan Kongres V PDI-P di Bali yang mendapatkan penyambutan spesial, Airlangga menyebut hal itu lumrah terjadi.

"Biasa aja. Karena itu kan namanya tergantung tuan rumah. Tuan rumah kan memposisikan, yang namanya tuan rumah menghargai tamu," ucapnya.

Menurut Airlangga, masuknya partai lain ke koalisi sangat tergantung kepada keputusan Presiden Jokowi. Secara komunikasi politik, ia mengatakan partainya terbuka terhadap pembahasan, termasuk peluang bergabungnya Partai Gerindra ke Koalisi.

"Golkar terbuka terhadap pembahasan. Selalu dalam pembahasan kan kita terbuka, tetapi kita punya basis bahwa kita koalisi itu sudah bekerja brrsama-sama. Nah, tentu yang bekerja bersama-bersama mendapatkan hal khusus dalam membangun perekonomian Indonesia ke depan," tandasnya.

Selain itu, Airlangga juga mengaku bahwa partainya tidak mensyaratkan jatah menteri kepada Presiden Jokowi. Sebab, ia tahu diri terhadap kapasitas partainya yang masih di bawah PDI-P dalam perolehan suara pada Pemilu 2019.

"Golkar kan di bawah PDI-P. Kita tidak minta yang terbanyak. Kita sediakan kader sesuai dengan permintaan dan menghormati hak prerogatif Pak Presiden," terangnya.

Di waktu terpisah, Wakil Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Andre Rosiade, mengatakan bahwa keputusan bergabungnya Partai Gerindra ke KIK sepenuhnya berada di tangan ketua umum, Prabowo Subianto.

"Sikap politik Gerindra ke depan, kami sudah ambil keputusan melalui rapat dewan pembina yakni menyerahkan keputusan sepenuhnya pada Pak Prabowo," tuturnya dalam sebuah diskusi media di Cikini, Jakarta, Sabtu (10/8).

Sikap Gerindra

Menurut Andre, sikap politik Partai Gerindra yang akan diumumkan oleh Prabowo adalah demi kontribusi lima tahun ke depan untuk Indonesia, baik di dalam maupun di luar pemerintahan. Selain itu, ia menegaskan Prabowo hanya menginginkan Indonesia dapat damai, dan semua keputusannya merupakan yang terbaik untuk bangsa dan negara.

"Saya bilang kita belum dapat memastikan bisa berkoalisi. Indonesia guyub, teduh, sejuk itu yang diinginkan rakyat. Kalau berkoalisi, tunggu saja keputusan yang akan diumumkan pak Prabowo. Kami belum tahu keputusan apa yang diambil pak Prabowo. Tapi kita percaya keputusan pak Prabowo yang terbaik bagi bangsa dan negara," pungkasnya.

Bagaimana keputusan Partai gerindara masih kita tunggu, begitu juga sikap Presiden Jokowi dan Ma'ruf, pasti akan bijaksana mengingat kepentingan yang paling besar adalah bangsa dan negara, bukan kepentingan partai semata.tri/AR-3

Komentar

Komentar
()

Top