GIAA Perkenalkan Jajaran Direksi Sementara

JAKARTA - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) memperkenalkan jajaran direksi sementara yang akan menjalankan kegiatan operasional hingga digelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 22 Januari 2020. Pelaksana tugas (Plt) Direktur Utama Garuda Indonesia, Fuad Rizal, mengatakan pertemuan ini merupakan yang pertama setelah manajemen Garuda Indonesia dirombak.

Para direksi sementara diminta untuk menjalankan kegiatan operasional Garuda Indonesia sesuai petunjuk. "Arahan dari Menteri BUMN mengingatkan kepada Plh (Pelaksana Harian) untuk selalu menjaga akhlak dan loyalitas," kata Fuad di Jakarta, Kamis (12/12).

Fuad menyebutkan poin lain yang disampaikan oleh Menteri BUMN, adalah menjaga operasional perusahaan sampai RUPSLB yang akan diselenggarakan pada 22 Januari 2020. Untuk kegiatan operasional, Perseroan telah melakukan koordinasi dengan Kementerian Perhubungan dan para pihak terkait.

Dengan adanya dukungan dari karyawan-karyawan di Garuda dan masyarakat pada umumnya maka diharakan pada peak season di Natal dan Tahun Baru bisa dilewati dengan baik.

Adapun susunan direksi sementara Garuda adalah Plt Direktur Utama Fuad Rizal, Direktur Niaga Pikri Ilham, Plh Direktur Operasi Capt Tumpal Manumpak Hutapea, Plh Direktur Teknik & Layanan Mukhtaris, Plh Direktur Human Capital Capt Aryaperwira, dan Plh Direktur Kargo dan Pengembangan Usaha Joseph Tendean.

Terkait kegiatan operasional, Direktur Niaga Garuda Indonesia, Pikri Ilham, menuturkan a tengah mengkaji beberapa rute penerbangan ke Eropa. Langkah ini sebagai bagian dari evaluasi bisnis model Perseroan. Untuk itu, Perseroan akan fokus pada rute penerbangan ke luar negeri yang memang lebih menguntungkan.

Perseroan tengah melakukan perubahan sejumlah rute penerbangan ke Eropa, bahkan tidak dipungkiri akan menutup beberapa rute penerbangan Eropa. "Kami sedang meninjau rute Eropa, ini untuk membuat perusahaan lebih sehat," ucap dia.

Saat ini, Perseroan akan lebih fokus pada penerbangan rute domestik. Selain itu penerbangan di kawasan Asia seperti Jepang dan Korea Selatan, wilayah Timur Tengah, serta wilayah South West Pacific juga akan menjadi fokus maskapai pelat merah ini.

Perihal aksi korporasi pendanaan di tahun depan, Perseroan berencana menerbitkan obligasi global atau global bond pada kuartal pertama 2020. Dana tersebut akan digunakan untuk pembayaran utang jatuh tempo di tahun 2020 sebesar 500 juta dollar AS.

Hanya saja Perseroan belum bisa menyebutkan besaran nilai obligasi yang akan diterbitkan di tahun depan. "Ada beberapa alternatif dan baru akhir tahun ini akan kelihatan strukturnya seperti apa," ujar Fuad.

yni/AR-2