Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pengobatan Penyakit l Pemprov Keluarkan Kebijakan Penanggulangan Tuberkulosis

Gencarkan Deteksi Dini TBC di Kawasan Kumuh Jakarta

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Untuk mengatasi penyakit TBC di DKI, Pemprov menggencarkan kegiatan deteksi dini terduga tuberkulosis di kawasan kumuh.

JAKARTA - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menggencarkan kegiatan deteksi dini terduga tuberkulosis (TBC). Targetnya adalah warga di pemukiman padat, kumuh dan miskin, masyarakat di tempat-tempat khusus seperti rumah tahanan (Rutan), lembaga pemasyarakatan (Lapas), pondok pesantren, asrama TNI, perusahaan atau korporasi, dan lainnya.

"Deteksi dini terduga TBC ini ditargetkan menyisir 30.000 warga Jakarta serta memberikan edukasi dan promosi kesehatan," kata Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Widyastuti, di Jakarta, Minggu (24/3).

Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Kesehatan meresmikan layanan Tuberkulosis Resisten Obat (TBC RO) di RSUD Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Minggu (24/3). Bertemakan Saatnya Indonesia Bebas TBC, Mulai dari Saya, pembukaan layanan itu sekaligus menandai Hari Tuberkulosis Sedunia tahun 2019 yang diperingati tanggal 24 Maret setiap tahunnya.

"Melalui tema ini, kami mengajak masyarakat untuk hidup sehat, mulai dari diri sendiri dengan mengutamakan upaya promotif dan preventif dalam penanggulangan tuberkulosis. Sampai saat in, TBC masih menjadi masalah kesehatan masyarakat, baik di global maupun nasional," kata Widyastuti.

Baca Juga :
Ribuan Koleksi Buku

Menurut Widyastuti, melalui Gerakan "Grebek TBC", Pemprov berhasil melakukan skrining dan edukasi TBC kepada sebanyak 46.416 orang dan dari jumlah yang diskrining tersebut ditemukan sebanyak 7.137 terduga TBC. Setelah dilakukan pemeriksaan penunjang dengan menggunakan mikroskop dan tes cepat molekuler ditemukan sebanyak 417 positif penderita TBC.

Hingga tahun 2018, ungkap Widyastuti, penderita TBC di DKI Jakarta mencapai 36.122 kasus dan 720 kasus TBC Resisten Obat. Menurutnya, satu orang penderita TBC berpotensi menularkan TBC kepada 10 sampai 15 orang di sekitarnya.

Keluarkan Kebijakan

Upaya-upaya yang telah dilakukan DKI Jakarta, di antaranya mengeluarkan kebijakan Penanggulangan Tuberkulosis melalui Pergub Nomor 28 tahun 2018 dan Rencana Aksi Daerah untuk Penanggulangan TBC. "Selain itu, kami juga memberikan Fasilitas Kesehatan dalam Pelayanan TBC sesuai standar, lalu pembentukan Koalisi Organisasi Profesi dalam upaya penanggulangan TBC di DKI Jakarta," kata Widyastuti.

Widyastuti memastikan kegiatan serupa tidak hanya dilaksanakan pada saat peringatan Hari TBC saja, tapi akan digelar deteksi dini melalui Grebek TBC ini secara rutin dan berkelanjutan. Dengan semakin cepat ditemukan kasus TBC, semakin cepat pula diputus mata rantai penularan penyakit tersebut.

Secara global, tambah Widyastuti, Indonesia menduduki peringkat ke-3 dengan beban TBC terbanyak setelah India dan Tiongkok. Pemerintah Indonesia menargetkan untuk eliminasi TBC tahun 2030, dan untuk mencapai target tersebut diperlukan komitmen semua pihak.

Diakui Widyastuti, pihaknya berkomitmen mengeliminasi penyebaran TBC sesuai target Eliminasi TBC 2030 dengan Layanan TBC Resisten Obat dan penandatanganan komitmen 24 rumah sakit di wilayah Provinsi DKI Jakarta untuk layanan TBC Resisten Obat sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 350 Tahun 2017.

Peringatan hari TBC tahun ini juga diisi dengan berbagai kegiatan berupa penyuluhan tentang tuberkulosis secara serentak di seluruh fasilitas kesehatan yang ada di DKI Jakarta. Pada peringatan itu juga diberikan penghargaan kepada lima sektor terkait yang telah mendukung upaya penanggulangan TBC di DKI Jakarta, antara lain dari lintas sektor, perusahaan, pondok pesantren, dari TNI/angkatan dan kepada wilayah dengan hasil deteksi dini terbanyak.

"Kegiatan ini menjadi salah satu momen penting sebagai tonggak percepatan eliminasi TBC di DKI Jakarta. Komitmen pemerintah dan partisipasi masyarakat menjadi kunci utama dalam upaya keberhasilan program penanggulangan tuberkulosis," tandasnya. pin/N-3


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Peri Irawan

Komentar

Komentar
()

Top