Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

Gempar! Putra Mahkota Arab Saudi Tuai Kecaman Setelah 'Memperlakukan Ka'bah seperti Taman Bermain', Ada Apa?

Foto : Istimewa

Putra mahkota kontroversial Arab Saudi Mohammed bin Salman (MbS).

A   A   A   Pengaturan Font

Putra mahkota kontroversial Arab Saudi Mohammed bin Salman (MbS) kembali mendapat sorotan setelah aksinya berjalan di atap Ka'bah kembali disorot.

Pada Februari 2019 silam, sang putra mahkota mendapat kecaman dari para kritikus setelah kunjungannya ke situs paling suci dalam Islam dinilai tidak pantas. Pasalnya, dalam kunjungan yang dimaksudkan untuk memeriksa pekerjaan konstruksi, MbS naik ke atas atap Ka'bah.

Aksinya lantas memicu kritik secara luas hingga tagar "Mohammed bin Salman di Masjid Suci" sempat menjadi trending di Twitter. Beberapa menuduh putra mahkota memperlakukan tempat suci itu "seperti tamannya".

Kelompok feminis Saudi bahkan menilai kunjungan MbS ke tempat ibadah itu bersifat politis semata yang bertujuan untuk menenangkan umat Muslim konservatif Saudi usai mereformasi kebijakan.

"MbS di Mekah untuk membahas masa depan perluasan masjid suci. Ini tak mengejutkan mengingat serangan balasan yang diterima MbS karena reformasi kebebasannya,"ujar salah satu aktivis feminis, Amani Al Ahmadi.

Pada tahun itu, MbS memang telah dikecam oleh kaum konservatif karena mengakhiri beberapa pembatasan sosial kerajaan yang paling dikritik, seperti larangan mengemudi bagi perempuan.

Dikutip dari Times of Israel, MbS juga dikritik atas tindakan keras terhadap para pembangkang, bentrokan regional dengan Iran Syiah yang telah menyaksikan intervensi berdarah di Yaman dan bencana kemanusiaan yang menyertai dan berkelanjutan. di sana, dan pembunuhan Oktober di Istanbul oleh agen Saudi dari kritikus rezim Jamal Khashoggi, yang mengundang kecaman internasional dan melukai hubungan Riyadh dengan beberapa pemerintah Barat.

Times of Israel menuturkan seorang netizen yang mengidentifikasi dirinya sebagai seorang Salafi Yaman bahkan menyebut pangeran Saudi sebagai "penjahat". Pasalnya, kunjungan MbS dinilai legalkan kebijakan kontroversial yang memaksa pengusiran jamaah biasa dari tempat suci selama kunjungan pejabat tinggi.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Suliana

Komentar

Komentar
()

Top