Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

Gempar! Media Tiongkok Beberkan Seruan Amerika untuk Sanksi Rusia Dilakukan Demi Keuntungan Pribadi, Negara Ini Jadi Korbannya

Foto : Politico

Presiden AS Joe Biden.

A   A   A   Pengaturan Font

Wakil peneliti di Akademi Ilmu Sosial Tiongkok, Yang Chengyu menilai seruan Amerika Serikat (AS) untuk memberikan sanksi kepada Rusia semata hanya untuk mencari keuntungan, termasuk meningkatkan ekspor produk LNG dan minyak AS ke Eropa.

Hal ini merujuk pada inisiatif pemerintahan Presiden AS Joe Biden yang berjanji untuk memberikan tambahan 15 miliar meter kubik gas alam cair (LNG) ke Uni Eropa di tengah krisis Energi yang dialami Eropa.

Yang sendiri menilai krisis energi yang membawa kekacauan pada perekonomian Eropa dipicu oleh sejumlah sanksi yang diarahkan benua Eropa itu kepada Rusia atas invasinya ke Ukraina.

Diketahui para pemimpin Uni Eropa juga dilaporkan masih berupaya memblokir sebagian besar impor minyak Rusia dan mencari sumber energi lainnya. Pada sisi lain, Rusia telah mengurangi aliran gas ke Eropa selama konflik Rusia-Ukraina, yang disebut ekonom Tiongkok Wang Yiwei terjadi karena dipicu sejumlah sanksi.

Media pemerintah Tiongkok bahkan melaporlam rentetan sanksi justru membawa Eropa dalam krisis ekonomi karena ketergantungan mereka pada energi Rusia. Uni Eropa diketahui mengimpor sekitar 40 persen dari total konsumsi gasnya dari Rusia.

"Para ahli menekankan bahwa meskipun hubungan tegang antara Eropa dan Rusia dipicu oleh perasaan tidak aman Eropa terhadap Rusia, hal itu juga diperparah oleh hasutan AS, karena hanya membayar lip service kepada UE bahwa itu akan membantu UE mengurangi ketergantungan energi pada Rusia," tulis Global Times.

Wang bahkan menyebut konfrontasi Eropa justru menempatkan Eropa pada situasi krisis energi yang lebih berbahaya.

"Eropa adalah korban penting dari krisis Ukraina," ujar ekonom Tiongkok Wang Yiwei kepada Global Times.

Tak hanya pada sektor energi, Wang juga mencatat bahwa negara-negara Eropa selama ini bergantung pada impor gandum dari Rusia dan Ukraina. Hal ini juga yang pada akhirnya memicu inflasi di Eropa baru-baru ini.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Suliana

Komentar

Komentar
()

Top