Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Gempar! Dalam Bayang-bayang Perang Ukraina, AS dan Tiongkok Bakal Bentrok di Agenda Asia Ini

Foto : Istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Amerika Serikat dan Tiongkok diperkirakan akan menggunakan pertemuan keamanan utama Asia minggu ini untuk bertukar pukulan atas segala hal mulai dari kedaulatan Taiwan hingga perang di Ukraina, meskipun kedua belah pihak telah menunjukkan kesediaan untuk membahas mengelola perbedaan.

Dialog Shangri-La, yang menarik para pejabat tinggi militer, diplomat dan pembuat senjata dari seluruh dunia, akan berlangsung 10-12 Juni di Singapura, pertama kalinya acara itu diadakan sejak 2019 setelah ditunda dua kali karena Covid-19.

Di sela-sela KTT, Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin dan Menteri Pertahanan Nasional Tiongkok Jenderal Wei Fenghe diperkirakan akan mengadakan pertemuan tatap muka pertama mereka sejak Presiden Joe Biden menjabat lebih dari dua tahun lalu.

"Kami berharap, dari sudut pandang kami, substansi pertemuan itu difokuskan pada pengelolaan persaingan dalam isu-isu regional dan global," kata seorang pejabat senior AS.

Media Tiongkok juga mengatakan Beijing akan menggunakan pertemuan itu untuk membahas kerja sama dengan Amerika Serikat.

Austin dan Wei kemungkinan akan menggunakan pidato selama akhir pekan untuk menegaskan kembali komitmen mereka di kawasan Asia-Pasifik, sambil menyampaikan beberapa pernyataan tajam ke arah yang lain.

Hubungan antara Tiongkok dan Amerika Serikat telah tegang dalam beberapa bulan terakhir, dengan dua ekonomi terbesar dunia bentrok dalam segala hal mulai dari perang Tiongkok terhadap Taiwan, aktivitas militernya di Laut Tiongkok Selatan dan upaya Beijing untuk memperluas pengaruh di kawasan Pasifik.

Meskipun KTT difokuskan pada masalah keamanan Asia, invasi Rusia ke Ukraina akan tetap menjadi pusat diskusi. Konflik, yang telah menewaskan puluhan ribu orang, mencabut jutaan orang dan membuat kota menjadi puing-puing, memasuki hari ke-100 pekan lalu.

Ukraina akan mengirim delegasi ke pertemuan itu tetapi Rusia tidak akan hadir, menurut sumber yang mengetahui daftar peserta.

"Peserta Amerika akan menggunakan kesempatan itu untuk mengkritik kemitraan strategis Tiongkok dengan Rusia," kata Li Mingjiang, profesor di Sekolah Studi Internasional S. Rajaratnam di Singapura.

"Kami akan melihat beberapa kesimpulan dari kemitraan Tiongkok-Rusia sebagai koalisi otokrasi ... Tiongkok akan mempertahankan hubungan mereka dengan Rusia, posisi dan kebijakan mereka dalam menanggapi Ukraina."


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Zulfikar Ali Husen

Komentar

Komentar
()

Top