Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Fenomena Alam

Gempa Guncang Pesisir Selatan Jawa, Bali, dan Papua

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Gempa tektonik berkekuatan magnitudo 5,5 mengguncang wilayah pesisir selatan Jawa, Minggu (9/6) pukul 16.32 WIB. Episenter gempa terletak di Samudera Hindia pada koordinat 8,68 Lintang Selatan dan 108,82 Bujur Timur, tepatnya pada jarak 107 kilometer arah selatan Cilacap, Jawa Tengah dengan kedalaman 64 kilometer.

Kepala Kelompok Teknisi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meterologi Cilacap, Teguh Wardoyo mengatakan gempa tersebut dirasakan di daerah Pangandaran, Cilacap, Ciamis, Kebumen dalam skala intensitas III MMI dan Bandung dalam skala intensitas II MMI.

Meskipun dirasakan cukup besar, Teguh menjelaskan dari hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.

"Jika memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, tampak bahwa gempa bumi berkedalaman menengah ini diakibatkan oleh aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia yang menyusup ke bawah Lempeng Eurasia," katanya.

Dia menyebutkan dari hasil analisis, gempa bumi ini dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan jenis sesar naik (thrust fault)

"Hingga pukul 16.47 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock). Kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," terangnya.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap, Tri Komara mengaku telah berkoordinasi dengan empat Unit Pelaksana Teknis (UPT) di masing-masing wilayahnya. Hasil pemantauan, hingga pukul 18.00 WIB belum terdapat laporan kerusakan akibat gempa tersebut.

"Gempa dirasakan cukup besar di wilayah Kroya, Sidareja dan Kota. Sementara di wilayah Majenang masyarakat merasakan getaran yang relaif lebih kecil," jelas Tri Komara.

Setelah gempa Cilacap, Samudra Hindia selatan Bali juga diguncang gempa tektonik berkekuatan M 5,1. Episenter terletak pada koordinat 11,75 LS dan 115,64 BT tepatnya dilaut pada jarak 344 km arah selatan Denpasar dengan kedalaman 10 km.

Sementara itu, Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono memperkirakan, gempa yang terjadi di Cilacap disebabkan oleh aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia yang menyusup ke bawah Lempang Eurasia. Hal itu ia sampaikan setelah memperhatikan lokasi episentrum dan kedalaman hiposentrum gempa di Cilacap. Ia mengimbau masyarakat agar tetap tenang.

"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa tersebut dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan jenis sesar naik (thrust fault)," katanya.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap dan Kebumen juga belum menerima laporan terkait kerusakan akibat gempa di masing-masing wilayah.

Gempa juga melanda Kabupaten Sarmi, Papua. Gempa di Kabupaten Sarmi, Papua, ini berkekuatan magnitudo (M) 5,4. Informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa terjadi pukul 18.53 WIB, Minggu (9/6). Pusat gempa berjarak 58 km sebelat timur laut Sarmi.

BMKG menyebut gempa terjadi di koordinat 2,30 LS dan 139,70 BT. Pusat gempa berada di kedalaman 24 Km. "Tidak berpotensi tsunami," tulis BMKG. Ant/P-4


Redaktur : Khairil Huda
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top