Gempa Banten, Badan Geologi Ungkap Endapan Kuarter dan Batuan Tersier Perkuat Guncangan
Foto : ANTARA/HO-BMKG
Peta titik gempa di Samudera Hindia Selatan, Banten, Minggu (25/2/2024).
Morfologi daerah tersebut pada umumnya merupakan dataran, dataran bergelombang, dan perbukitan bergelombang hingga terjal. Wilayah pantai secara umum tersusun oleh tanah sedang (kelas D) dan tanah lunak (kelas E).
Daerah tersebut pada umumnya tersusun oleh batuan berumur tersier berupa batuan sedimen (batu pasir, batu lempung, batu lanau, batu gamping) dan batuan rombakan gunung api, serta endapan kuarter berupa endapan aluvial pantai, aluvial sungai, batuan rombakan gunung api muda dan setempat aluvial rawa.
Baca Juga :
BMKG Deteksi 119 Titik Panas di Pulau Sumatera
Sebagian batuan berumur tersier dan batuan rombakan gunung api muda tersebut telah mengalami pelapukan.
Berdasarkan posisi lokasi pusat gempa bumi, kedalaman dan data mekanisme sumber dari BMKG, maka kejadian gempa bumi tersebut diakibatkan oleh aktivitas zona penunjaman dengan mekanisme sesar naik berarah relatif barat laut hingga tenggara.
Badan Geologi mengungkapkan sebaran permukiman penduduk yang terlanda guncangan gempa bumi sebagian besar terletak pada kawasan rawan bencana gempa bumi tinggi. Kejadian gempa bumi itu tidak menyebabkan tsunami meskipun lokasi pusat gempa bumi terletak di laut, dan diperkirakan tidak mengakibatkan terjadinya deformasi bawah laut yang dapat memicu terjadinya tsunami.
Redaktur : Lili Lestari
Penulis : Antara
Komentar
()Muat lainnya