Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Darman Mappangara, Direktur Utama PT Inti (Persero)

Gemar dengan Filosofi Catur

Foto : koran jakarta/teguh rahardjo
A   A   A   Pengaturan Font

Darman Mappangara menerapkan filosofi bermain catur saat membangkitkan PT Inti (Persero) dari keterpurukan. Baginya, kalau menteri di catur sudah mati, tetap akan berusaha untuk bisa menang dan bertahan dengan strategi yang cerdik.

Sejak awal ditunjuk Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menjadi direktur utama (dirut) PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Inti) pada Februari 2017, Darman Mappangara sudah memahami jika perusahaan yang dipimpinnya ini berkinerja merugi atau memiliki rapor merah. Bahkan, dia tahu banyak yang menolak kalau ditunjuk menjadi dirut PT Inti. Namun, hal itu tidak dilakukannya, kenapa?

"Saya suka dengan tantangan. Seperti main catur, kalau menterinya sudah mati, bagaimana caranya masih bisa menang dan bertahan dengan strategi yang cerdik. PT Inti itu perusahaan besar, kok," ujarnya saat ditemui belum lama ini di kantornya, Jalan Mohammad Toha, Kota Bandung, Jabar.

Saat masuk pertama, Darman melihat karyawan PT Inti memiliki masalah dalam hal kepercayaan diri, meski sebenarnya memiliki potensi yang besar. Hal itu kemungkinan disebabkan oleh kondisi perusahaan yang selalu merugi sejak empat tahun terakhir. Bahkan, ia menyebutkan tahun lalu perusahaan harus menanggung beban kerugian hingga 330 miliar rupiah.

Darman sendiri menyatakan cukup kaget dengan nilai kerugian PT Inti yang sangat fantastis itu. Namun, ia percaya karyawan PT Inti bisa bangkit kembali seperti halnya moto yang kini ditanamkan: PT Inti bisa jaya kembali. "Making PT Inti great again. Itu yang jadi semboyan kamisaat ini," ujar mantan direktur operasi PT Len itu.

Pria kelahiran Makassar ini pernah bertugas di Len sejak tahun 2010. Sebelum bertugas di Len, ia pernah menjadi Komisaris Utama PT Surya Energi Indotama.

Darman bertutur, tahun pertama berkerja di PT Inti adalah menyusun strategi yang pas, meneruskan program yang sudah bagus dan membongkar program yang tidak bagus. Ia ingin mengembalikan PT Inti sebagai perusahaan yang menghasilkan smart device dan menghidupkan industri teknologi khususnya inovasi bidang digital teknologi.

Sedikit demi sedikit, PT Inti bergeliat. Selain melanjutkan proyek tahun 2016, Darman mengungkapkan PT Inti memperoleh sebuah proyek besar dari Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) senilai 180 miliar rupiah. Lumayan fantastis, karena mungkin nilainya menjadi terbesar dari satu pekerjaan yang didapat perusahaan.

Keberhasilan mendapatkan proyek ini tentunya ikut mendongkrak kepercayaan para karyawan, bahwa perusahaan dapat bersaing dengan perusahaan laindan memenangkan tender di Kominfo tersebut. Di sisi lain, kepercayaan dari mitra di luar perusahaan, termasuk perbankan, semakin baik. Menurutnya, bank siap membantu pendanaan berbagai proyek PT Inti. "Bank akan memberikan bantuan modal, jika kita ada kontrak kerja, dan ini sudah terbukti. Artinya, kita semua bisa bekerja profesional," ujar pria yang Januari mendatang akan genap berusia emas, 50 tahun, ini.

Kini, meski menjadi pemimpin perusahaan yang berkantor pusat di Bandung, kesehariannya banyak berada di Jakarta. Hanya satu hari dalam seminggu ada di Bandung. Alasannya, semua pekerjaan atau proyek yang potensial ada di Jakarta. "Saya keliling, kebanyakan di Jakarta, sebab proyek besar potensial semuanya ada di Jakarta, sekaligus saya menunjukkan kepada calon investor. This is new PT Inti, Alhamdulillah mereka percaya," ujar Darman.

Upayanya itu Darman maksudkan sebagai salah satu filosofi permainan catur. Harusberani bergerak jika jalannya dan strateginya sudah jelas. Catur sepertinya menjadi bagian dari kehidupan dan takdir Darman. Menurutnya, ia bisa sekolah hingga ke luar negeri karena permainan catur. Kegemarannya setiap minggu untuk mengulik puzle atau kuis catur di salah satu media cetak nasional berbuah hadiah beasiswa. Selepas masa SMA di Makasar, dia dapat berangkat ke Inggris untuk menuntaskan pendidikan S1 di salah satu kampus internasional. Catur sudah mengubah hidupnya.

Sehingga di tahun pertama menjabat, sebagai bagian dari kepedulian perusahaan terhadap olahraga catur, Darman menyelenggarakan turnamen nasional catur. Tahun pertama ini ia menggandeng PT Len untuk ikut bersama-sama menggelar turnamen tersebut. Tapi tahun selanjutnya, dengan keuntungan perusahaan yang lebih baik, maka turnamen bisa diselenggarakan secara mandiri dengan hadiah yang jauh lebih besar.

Membangunkan Pabrik

PT Inti sebenarnya memiliki lahan cukup luas sekitar delapan hektare dengan bangunan pabrik di atasnya. Lokasinya ada di Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung. Pabrik ini sudah cukup lama tidak menghasilkan, meski sebenarnya potensial untuk menjadi pabrik teknologi industri.

Apalagi kawasan ini menjadi kawasan pabrikpabrik besar skala ekspor. Nah, tahun depan, Darman berencana untuk kembali menghidupkan geliat pabrik yang sudah lama tidur itu.

"Saya sudah banyak menjajaki investor dalam dan luar negeri. Sharp akan pindah ke sini dan akan membangun pabrik lampu LED. Tahun depan, kita bisa mulai. Karena tahun 2017 saya renovasi dulu, beres-beres," ceritanya.

Darman mengungkapkan ada tiga strategi bisnis PT Inti yang nantinya akan kembali dikembangkan, yakni broadband, energy, serta defence and digital service. Saat ini, porsi penyokong kontrak dan penjualan sekitar 60 hingga 70 persen berasal dari bisnis defence and digital service. Ke depan, dua bisnis inti lainnya akan ditingkatkan agar bisa seimbang, salah satunya dengan menghidupkan kembali kawasan pabrik di Dayeuhkolot.

Ia menyebutkan hingga akhir tahun ini, kontrak perusahaan mencapai hampir dua triliun rupiah, sementara penjualan tercatat mencapai sekitar 1,5 triliun rupiah. Dengan kinerja tersebut, tahun ini perusahaan kemungkinan besar mampu mencetak laba sekitar satu hingga satu setengah miliar rupiah.

"Lebih baik, tidak merah lagi. Tapi ini masih jauh dari ideal, sebab masih di bawah 1 persen dari sales. Idealnya, perusahaan yang bagus itu untuk 3 persen dari sales," tutupnya.teguh raharjo/AR-2

Komentar

Komentar
()

Top