Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Cuaca Ekstrem

Gelombang Panas di Eropa Terus Berlanjut

Foto : AFP/Bertrand GUAY

Penuhi Air Mancur l Warga Paris memenuhi air mancur Trocadero dekat Menara Eiffel, Paris, untuk menyejukkan diri pada Kamis (25/7). Gelombang panas di Paris kemarin mencapai puncaknya dan tercatat menyentuh angka hingga 42,4 derajat Celsius.

A   A   A   Pengaturan Font

PARIS - Gelombang panas yang melanda daratan Eropa hingga Kamis (25/7) terus berlanjut dengan suhu yang kian meningkat. Ibu kota Prancis, Paris, pun tak luput dari sengatan panas, bahkan kemarin suhu panas telah menembus rekor hingga 42,4 derajat Celsius.

Saat suhu mengalami penurunan di Belgia, Belanda, dan Jerman dalam 24 jam terakhir, justru suhu udara di Paris mengalami peningkatan hingga 42,4 derajat Celsius, memecahkan rekor terpanas 40,4 derajat Celsius yang terjadi pada Juli 1947.

"Suhu panas 42,4 derajat Celsius tercatat terjadi di wilatah Montsouris pada sore hari," lapor dinas pemantau cuaca Prancis, Meteo-France.

Terus berlanjutnya gelombang panas ini memicu kekhawatiran bisa mengganggu kesehatan publik serta bisa mengacaukan perjalanan kereta di sejumlah negara Eropa. Turis dan warga setempat terlihat mengerubungi air mancur dan kolam-kolam yang didirikan otoritas kota di sepanjang kanan Ourcq di Paris utara.

Otoritas di Paris juga mewanti-wanti warganya untuk memantau siapapun yang tinggal sendirian di kediamannya serta meminta warga tak berenang di sungai untuk mendinginkan badan setelah banyak laporan orang tenggelam sepanjang gelombang panas ini terjadi.

"Saya meminta semua orang untuk tidak atau menunda perjalanan mereka," kata Menteri Lingkungan Hidup Prancis, Elisabeth Borne. "Pekerja yang bisa mengerjakan tugasnya dari rumah, sebaiknya tak pergi ke kantor, karena suhu panas bisa membahayakan kesehatan manusia," imbuh dia.

Gelombang panas di Eropa ini diperkirakan akan mereda pada Jumat (26/7) karena diperkirakan akan turun hujan dan badai petir.

Ganggu Transportasi

Suhu panas juga menyebabkan jutaan pengguna transportasi publik mengeluh.

"Suhu amat panas di kereta bawah tanah amat tak terkirakan. Ada banyak orang, tak ada AC, dan semuanya berdesak-desakan," keluh seorang peneliti kesehatan bernama Petra Ulm, 34 tahun.

Keluhan juga disuarakan turis asal Jerman bernama Sven Schenk yang sedang berlibur di Paris. "Panasnya tak terkirakan bagi kami. Kami jadi malas untuk melanjutkan wisata di Paris pada esok hari, walau hingga saat kami belum megubah rencana liburan kami," ucap Schenk.

Suhu panas pun telah mengakibatkan jadwal perjalanan kereta di Paris mengalami keterlambatan yang dipicu karena meledaknya trafo listrik. Suhu panas pun menyebabkan kabel listrik jaringan atas bagi kereta cepat Eurostar mengalami kegagalan fungsi di jalur kereta cepat Brussels-London-Paris.

Saat Paris dilanda gelombang panas pada 2003, telah mengakibatkan 15 ribu kematian akibat sengatan panas. Saat gelombang panas kali ini, otoritas di Paris mulai membatasi penggunaan air bersih karena debit sungai dan cadangan air tanah kian merosot secara dramatis. AFP/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top