Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Gelar Liga Europa Milik Atletico

Foto : AFP/FRANCK FIFE
A   A   A   Pengaturan Font

Torehan gol Griezmann memastikan Atletico Madrid merebut gelar Liga Europa untuk kali ketiga dalam sembilan tahun terakhir.

LYON - Antoine Griezmann menjadi pahlawan bagi Atletico Madrid ketika striker asal Prancis itu mencetak dua gol dalam kemenangan 3-0 atas Marseille pada final Liga Eropa. Hasil pertandingan yang berlangsung di Lyon, Kamis (17/5) dini hari WIB memastikan Atletico memenangkan trofi kompetisi kasta kedua Eropa itu untuk ketiga kalinya dalam sembilan musim.

Ini adalah gelar utama pertama bagi Griezmann bersama Atletico. Hal itu juga cara yang pas untuknya meninggalkan Atletico jika ingin pergi pada akhir musim. Barcelona disebut-sebut sebagai tujuan Griezmann berikutnya.

Griezmann - dibesarkan di Macon, hanya 70 kilometer dari Lyon - mencetak satu gol pada setiap babak. Torehannya itu mematikan permainan Marseille yang kehilangan Dimitri Payet karna cedera. Kapten Marseille itu terlihat menangis usai laga. Griezmann sekarang memiliki 29 gol musim ini dan Gabi mencetak gol ketiga menjelang laga usai.

"Ini adalah hadiah bagi saya setelah saya meninggalkan rumah saat berusia 14 tahun, untuk semua pekerjaan yang saya lakukan dan penderitaan yang saya alami," ujar Griezmann, yang telah menghabiskan seluruh kariernya di Spanyol tetapi sebelumnya hanya memenangkan satu gelar, Piala Super Spanyol.

Kemenangan kali ini diraih Atletico setelah kekalahan menyakitkan dari Real Madrid di final Liga Champions tahun 2014 dan 2016. Mereka sebelumnya telah memenangkan Liga Europa pada tahun 2010 dan 2012. Gelar kedua diraih hanya enam bulan setelah penunjukan Diego Simeone sebagai pelatih.

Simeone, yang harus menonton dari tribun karena menjalani larangan, menyebut kemenangan itu sebagai hadiah atas kerja keras timnya. Dia juga berharap kemenangan itu akan meyakinkan Griezmann untuk tetap bertahan di Atletico.

"Ini hanya konfirmasi apa yang telah dilakukan Griezmann dari tahun ke tahun," ujar pelatih asal Argentina itu. "Saya harap dia senang bersama kami. Saya tidak ragu bahwa ada hal-hal tertentu yang dapat membuatnya lebih mungkin untuk tetap bertahan," sambungnya.

"Dia telah memainkan tiga final bersama kami, telah memenangkan dua, dan itu menunjukkan bahwa dia tidak jauh dari tujuannya untuk bermain di final secara regular," tandasnya.

Kekalahan itu membuat Marseille gagal memenangkan trofi Eropa kedua dalam sejarah mereka. Klub asal Prancis itu kalah pada laga di negara sendiri, 25 tahun setelah menaklukkan AC Milan pada final Liga Champions.

"Kami membiarkan peluang kami hilang pada babak pertama. Pertama, kami memiliki peluang terbaik untuk membuka keunggulan dan kesalahan kedua membuat kami tertinggal," ujar Pelatih Marseille, Rudi Garcia.

Penyesalan Marseille

Marseille memulai laga dengan baik dan memiliki peluang besar untuk membuka skor pada menit keempat. Valere Germain menembak bola ke gawang setelah menerima umpan dari Payet.

Itu adalah peluang yang tidak sering didapatkan saat melawan tim Atletico yang terus mempertahankan catatan clean sheet (tidak kebobolan) ke-34 mereka musim ini.

Marseille kemudian dihukum karena bermain ceroboh saat mereka tertinggal di menit ke-21. Kiper Steve Mandanda memilih memberikan bola kepada Andre-Frank Zambo Anguissa, jauh di lini tengah. Upaya kiper asal Kamerun tak berhasil, Gabi menerkam bola lepas dan memberikannya kepada Griezmann untuk mencetak gol.

Keadaan semakin buruk bagi Marseille ketika Payet, kapten dan pemain paling berpengaruh yang telah berjuang dengan masalah hamstring menjelang pertandingan, ditarik keluar setelah laga berlangsung setengah jam.

Marseille kemudian kebobolan lagi hanya empat menit setelah jeda. Griezmann bekerja sama dengan Koke untuk mengalahkan Mandanda. Gabi akhirnya mencetak gol ketiga di menit ke-89. ben/AFP/S-1

Penulis : Benny Mudesta Putra, AFP

Komentar

Komentar
()

Top