Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Gelar Jakarta Muslim Fashion Week 2024, Indonesia Optimistis Jadi Pusat Modest Fesyen Dunia

Foto : Istimewa.

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mendukung penyelenggaraan Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) 2024.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Jakarta Muslim Fashion Week yang diinisiasi Kementerian Perdagangan dan KADIN dengan tujuan mempromosikan produk fesyen muslim/ modest Indonesia dan meningkatkan daya saing fesyen muslim/ modest lokal di pasar internasional, termasuk merealisasikan visi dan misi Indonesia untuk menjadi pusat fesyen muslim/modest dunia.

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mendukung penyelenggaraan Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) 2024 dengan menggelar Road to JMFW yang akan berlangsung mulai Maret hingga September 2023.

"Ini adalah inisiasi dari Kemendag dan KADIN, dan kami sangat mendukung karena ini ikut mempromosikan subsektor ekonomi kreatif yaitu produk fesyen muslim/modest Indonesia agar lebih berdaya saing dan lebih eksis di pasar internasional," kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno dalam keterangan tertulisnya, Rabu (29/3)

Ia juga mengatakan, kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat posisi Indonesia dalam industri fesyen modest dunia sekaligus merealisasikan visi dan misi Indonesia menjadi pusat fesyen muslim/modest dunia.

"Di tahun 2023, target ekspor produk ekonomi kreatif Indonesia sebesar 26,5 miliar dolar AS, dan fesyen adalah produk ekraf yang paling banyak menyumbang nilai ekspor sekitar 65 persen," ujar Sandiaga.

Sedangkan Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Kemenparekraf, M. Neil El Himam, menjelaskan pada rangkaian kegiatan Road to JMFW, Kemenparekraf turut berperan dalam seminar dan kurasi di 4 kota, yaitu Banjarmasin, Bandung, Lombok dan Padang, serta pelaksanaan inkubasi fesyen muslim/modest di kota Bandung bekerja sama dengan Islamic Fashion Institute (IFI).

"Kemenparekraf berkontribusi dalam hal penyelenggaraan roadshow, seminar dan kurasi, serta inkubasi di dua kota yaitu di Bandung dan Lombok. Jadi kita membantu seminar dan kurasi, serta inkubasi untuk peserta yang nantinya akan dihadirkan di JMFW 2024 pada bulan Oktober 2023," katanya.

Sementara itu, Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag, Didi Sumedi, menyampaikan terima kasih atas dukungan yang menjadikan Jakarta Muslim Fashion Week menjadi bagian program di Kemenparekraf.

"(JMFW) Ini adalah program yang sudah kita coba buatkan roadmap-nya dari mulai 2021 sampai 2024. Di mana sesuai dengan arahan Presiden, kita ingin mendeklarasikan Indonesia sebagai pusat fesyen modest dunia," katanya.

Didi juga menamabahkan bahwa potensi ekspor fesyen modest Indonesia sangat tinggi. Tidak hanya dari baju muslim, tapi juga termasuk alas kaki, perhiasan, dan kosmetik yang disatukan dalam satu ekosistem di JMFW. Ia mengungkapkan, untuk produk baju (gaun) muslim di tahun 2022, Kemendag mencatat nilai ekspornya kurang lebih 15 miliar dolar AS.

"Belum dari alas kaki, perhiasan, dan kosmetik. Karenanya dengan target (nilai ekspor ekonomi kreatif) yang disampaikan, Insya Allah bisa tercapai," tutupnya.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top