Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

Geger! Ada Apa Tiba-tiba Tiongkok Minta Amerika Serikat Tidak Jadikan Konflik Rusia-Ukraina Sebagai Alat Ancaman dan Mencoreng Beijing

Foto : Instagram/@realxijinping

Presiden Tiongkok Xi Jinping

A   A   A   Pengaturan Font

Menteri Pertahanan (Menhan) Tiongkok Wei Fenghe berbicara melalui telepon dengan Menhan Amerika Serikat (AS) Austin Lloyd pada Rabu (20/4). Wei menekan AS untuk tidak memanfaatkan konflik Ukraina untuk mencoreng, menjebak, mengancam, atau menekan Tiongkok.

Pernyataan Wei menyusul kritik atas dugaan negara Barat terhadap Tiongkok mendukung invasi Rusia di Ukraina.

"Dalam panggilan telepon dengan Menteri Pertahanan Lloyd Austin pada hari Rabu, Wei meminta AS untuk berhenti melakukan provokasi militer di laut, dan tidak menggunakan masalah Ukraina untuk mencoreng, menjebak, mengancam atau menekan Tiongkok," menurut Kementerian Pertahanan (Kemhan) Tiongkok, dikutip dari Straits Times, Kamis (21/4).

Pernyataan Wei mencuat beberapa hari usai seorang senator senior AS menyebut Tiongkok harus membayar harga yang lebih besar untuk mendukung aksi pasukan Rusia di Ukraina. Ini seiring Tiongkok yang mempertahankan keputusannya untuk tidak mengutuk invasi Rusia ke Ukraina.

AS juga telah memperingatkan keengganan Beijing untuk memberikan sanksi kepada Rusia. Menurut AS, keputusan Tiongkok itu dapat mempengaruhi hubungannya dengan ekonomi lain.

Dalam percakapan tersebut, Wei juga menegaskan kembali posisi Tiongkok terkait konflik dengan Taiwan. Ia memperingatkan jika "masalah" tidak ditangani dengan benar, itu akan memiliki "dampak destabilisasi" pada hubungan AS-Tiongkok.

Tiongkok mengakui Taiwan merupakan bagian dari wilayahnya yang berusaha memerdekakan diri. Bahkan, Tiongkok berjanji suatu hari akan merebutnya kembali, dengan paksa jika diperlukan.

Wei menuturkan, Tiongkok "berharap bisa membangun hubungan negara-negara besar yang sehat dan stabil dengan AS, dan juga akan membela kepentingan dan martabat nasionalnya".

Di sisi lain, Pentagon juga mengatakan bahwa Wei dan Austin membahas hubungan pertahanan AS-Tiongkok terkait masalah keamanan regional, serta "invasi tanpa alasan Rusia ke Ukraina".

Panggilan telepon itu dilakukan setelah Tiongkok menandatangani kesepakatan keamanan dengan Kepulauan Solomon, meski hal tersebut membuat Washington naik pitam.

Perjanjian Tiongkok dan Kepulauan Solomon yang memicu kekhawatiran bahwa Beijing akan mendapatkan pijakan militer di kawasan Pasifik Selatan. Penandatanganan tersebut terjadi sesaat sebelum pejabat tinggi AS dijadwalkan tiba di negara Pasifik untuk pembicaraan tingkat tinggi, yang membuat Washington marah.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Rivaldi Dani Rahmadi

Komentar

Komentar
()

Top