Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

Gawat! Taliban Teriak Minta Bantuan Internasional Setelah Gempa Dahsyat Tewaskan 1.000 Orang di Afghanistan, Jumlahnya Diperkirakan Akan Bertambah

Foto : AP

Kerusakan akibat gempa berkekuatan 6,1 di provinsi Paktika dan Khost, Afghanistan.

A   A   A   Pengaturan Font

Pemimpin Taliban pada Rabu (21/6) meminta bantuan internasional setelah gempa paling mematikan yang menewaskan sedikitnya 1.000 orang di Afghanistan timur.

Gempa berkekuatan 6,1 melanda pedesaan dan daerah pegunungan di provinsi Paktika dan Khost pada Selasa (20/6) malam itu berhasil meratakan rumah-rumah ketika orang-orang tidur di dalam.

Kepala Departemen Informasi dan Kebudayaan di Paktika, Mohammad Amin Huzaifa, mengatakan kepada wartawan bahwa lebih dari 1.000 orang tewas dan lebih dari 1.500 lainnya terluka di distrik Gayan dan Barmal di Paktika saja. Dia mengatakan bahwa angka tersebut diperkirakan akan meningkat, seperti dilansir Arab News.

Dalam pertemuan darurat, pemerintah Afghanistan menyetujui bantuan senilai 1,1 juta dolar AS. Namun, pemimpin tertinggi Taliban, Mullah Hibatullah Akhundzada, meminta bantuan masyarakat internasional, lantaran negara itu tengah dilanda krisi keuangan dan kemanusiaan.

"Kami juga meminta masyarakat internasional, organisasi bantuan dan lembaga kemanusiaan untuk mendukung rakyat Afghanistan selama bencana besar ini, dan membantu para korban sebanyak mungkin," katanya.

Pakistan yang berbatasan dengan Afghanistan, dikabarkan tengah mengupayakan untuk memberikan bantuan ke negara tetangganya itu.

Namun, Arab News melaporkan berbagai bantuan kian diperumit oleh fakta bahwa banyak lembaga bantuan internasional meninggalkan Afghanistan setelah pengambilalihannya oleh Taliban pada Agustus lalu, berbarengan dengan penarikan seluruh pasukan pimpinan AS setelah perang selama dua dekade.

Pengambilalihan Taliban, memicu banyak negara lantas memberlakukan sanksi terhadap Afghanistan, termasuk melumpuhkan sektor perbankan mereka dan memotong bantuan pembangunan senilai miliaran dolar.

Berbicara kepada kepada Arab News, Abdul Fatah Jawad, kepala kelompok bantuan Afghanistan Ehsas Welfare and Social Services Organization, mengatakan negara itu sangat membutuhkan bantuan internasional.

"Badan PBB, organisasi internasional dan yayasan amal harus memberikan prioritas untuk memberikan bantuan darurat kepada provinsi-provinsi yang dilanda gempa tadi malam," katanya.

"Pemerintah sendiri tidak akan mampu mengatasi bencana besar ini," tambahnya.

Gempa tersebut adalah yang paling mematikan di Afghanistan sejak 1998, ketika gempa berkekuatan 6,5 SR menewaskan lebih dari 4.000 orang di provinsi Takhar di utara negara itu.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Suliana

Komentar

Komentar
()

Top