Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

Gawat! Semoga Tidak Terjadi di Indonesia, Warga Beijing Alami Panic Buying Takut Lockdown Lagi Usai Distrik Terbesar Memulai Pengujian Massal Covid-19

Foto : Reuters

Warga Beijing Panic Buying

A   A   A   Pengaturan Font

Penduduk di ibu kota Tiongkok yakni Beijing mengalami panic buying lantaran kekhawatiran kota tersebut akan mengalami penguncian yang ketat atau lockdown. Ini seiring kenaikan kasus usai perintah pengujian massal Covid-19 di distrik terbesar Beijing.

Hal tersebut utamanya terjadi di wilayah distrik terbesar kota itu, Chaoyang. Otoritas lokal Chaoyang mengatakan bahwa akan memperluas pengujian setelah ditemukan 22 kasus Covid-19.

Para penduduk di Beijing memadati toko dan platform online untuk membeli sayuran, daging segara, mie instan, dan kertas toilet. Ini setelah mengetahui bagaimana penduduk Shanghai berjuang untuk mendapatkan makanan dan kebutuhan pokok lainnya kota tersebut dilockdown.

Salah seorang warga Chaoyang berusia 63 tahun membeli dua kantong sayuran. Ia mengaku kebutuhan tersebut untuk 8-10 hari ke depan.

"Shanghai adalah pelajaran," tuturnya.

Sebelumnya, Pihak berwenang di Chaoyang, rumah bagi 3,45 juta orang, pada Minggu malam memerintahkan mereka yang tinggal dan bekerja di sana untuk diuji tiga kali minggu ini ketika Beijing memperingatkan virus itu telah "diam-diam" menyebar selama sekitar seminggu sebelum terdeteksi.

Sejak Jumat (22/4), Beijing telah melaporkan 47 kasus yang ditularkan secara lokal, dengan Chaoyang menyumbang lebih dari setengahnya.

Sementara beban kasus ibukota Tiongkok kecil dibandingkan dengan yang secara global dan ratusan ribu di Shanghai, distrik Chaoyang mengatakan kepada penduduk untuk mengurangi kegiatan publik dan menangguhkan kelas les privat.

Namun, sebagian besar sekolah, toko, dan kantor tetap buka.

Distrik Chaoyang adalah rumah bagi banyak penduduk kaya, sebagian besar kedutaan asing serta tempat hiburan dan kantor pusat perusahaan. Ini memiliki sedikit manufaktur.

"Wabah saat ini di Beijing menyebar diam-diam dari sumber yang belum diketahui dan berkembang pesat," kata seorang pejabat kota pada hari Minggu (24/4), yang dikutip dari Reuters.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Rivaldi Dani Rahmadi

Komentar

Komentar
()

Top