Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

Gawat Semoga Tidak Menular Sampai Indonesia, Varian Omicron Sumbang 40 Persen Kasus Covid-19 di London

Foto : ANTARA/Reuters/Hannah McKay

Warga antre di luar gereja yang difungsikan sebagai pusat vaksinasi COVID-19 di London, Inggris, Senin (13/12/2021).

A   A   A   Pengaturan Font

London - Virus corona varian Omicron menyebar cepat dan menyumbang 40 persen pada jumlah infeksi COVID-19 di London, sehingga Inggris mendesak warganya untuk mendapatkan suntikan penguat (booster) karena orang yang sudah divaksin dua dosis pun masih rentan tertular.

"Varian ini menyebar dengan kecepatan yang luar biasa, sesuatu yang belum pernah kita lihat sebelumnya, infeksinya berlipat ganda setiap dua hingga tiga hari. Ini berarti kita menghadapi gelombang infeksi yang luar biasa, kita sekali lagi berada dalam perlombaan antara vaksin dan virus," kata Menteri Kesehatan Sajid Javid kepada Sky News, Senin.

Javid mengatakan meskipun tidak ada kematian yang dikonfirmasi di Inggris dan hanya 10 orang yang dirawat di rumah sakit akibat varian Omicron, penyebarannya yang cepat berarti bahwa jika pemerintah tidak bertindak, layanan kesehatan bisa kewalahan.

"Dua dosis vaksin tidak cukup, tetapi tiga dosis masih memberikan perlindungan yang sangat baik terhadap infeksi simtomatik," kata Javid.

Sejak kasus Omicron pertama terdeteksi pada 27 November di Inggris, Perdana Menteri Boris Johnson telah memberlakukan pembatasan yang lebih ketat dan mengatakan bahwa "gelombang pasang" Omicron akan datang.

Inggris mengatakan bahwa jika tidak ada tindakan yang diambil, satu juta orang bakal terinfeksi Omicron pada akhir bulan.

Johnson, yang menghadapi pertentangan di partainyasendiri atas langkah-langkah untuk mengekang Omicron dan protes atas pesta yang dilakukan stafnya di Downing Street selama lockdown tahun lalu, mendesak orang-orang untuk segera mendapatkan booster guna melindungi "kebebasan dan cara hidup kita."

Pemerintah Inggris ingin menawarkanboosterpada semua penduduk dewasa menjelang pergantian tahun, sebuah target ambisius mengingat liburan Natal segera tiba dan upaya memvaksin 1 juta orang per hari berarti dua kali lipat dari tingkat vaksinasi saat ini yang mencapai 530.000 orang per hari.

Secara global, COVID-19 telah membunuh 5,3 juta orang, melemahkan ekonomi, dan mengubah kehidupan normal bagi banyak orang.

Di Inggris, lebih dari 146.000 orang meninggal dunia akibat penyakit itu.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top