Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Gawat Semoga Tidak Ada Laporan Kematian, Kasus Positif Varian Omicron di Indonesia Bertambah Jadi Lima Kasus

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Indonesia kembali mendeteksi kasus varian SARS-CoV B.1.1.529 alias varian Omicron di Indonesia.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PML) Kemenkes Siti Nadia Tarmizi menjelaskan tiga temuan kasus baru itu merupakan imported case dari pelaku perjalanan luar negeri dari Malaysia dan Kongo.

"Saat ini sudah ada tambahan kasus lagi, satu orang dari Malaysia dan dua orang dari Kongo. Mereka ini Pekerja Migran Indonesia. Saat ini mereka sedang menjalani karantina di Wisma Atlet Jakarta," ungkap Nadia.

Nadia menjelaskan berdasarkan hasil pemeriksaan Whole Genome Sequence (WGS) ketiga warga tersebut dinyatakan positif varian Omicron.

Bahkan kasus tersebut juga telah dilaporkan melalui lembaga Global Initiative on Sharing All Influenza Data (GISAID).

Untuk diketahui, GISAID merupakan sebuah lembaga bank data yang saat ini menjadi acuan untuk data genom virus corona SARS-CoV-2.

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 ini mengatakan kondisi tiga kasus baru Omicron tersebut dalam kondisi tidak bergejala. Dirinya meyakini bahwa dengan adanya temuan kasus baru tersebut, maka dapat disimpulkan seluruh kasus Omicron di Indonesia merupakan imported case atau kasus dari penularan perjalanan luar negeri.

"Tidak ada gejala," terang Nadia.

Oleh karena itu total kasus positif varian omicron yang terdeteksi di Indonesia saat ini adalah 8 kasus yang terdiri dari petugas kebersihan Wisma Atlet Kemayoran, dan masing-masing WNI pelaku perjalanan dari Amerika Serikat dan Inggris.

Sementara itu terdapat dua kasus tambahan pelaku perjalanan dari London, Inggris.

Kemudian tambahan baru dua kasus dari PMI Kongo dan satu kasus PMI dari Malaysia.

Sebagai informasi, Kemenkes mendata sudah ada lima temuan kasus Omicron di Indonesia sejak yang pertama diumumkan pada Rabu (22/12) pagi.

Sementara itu Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 mengklaim pemerintah akan langsung melakukan pengetatan di pintu masuk terutama di perbatasan laut, dan darat lantaran positivity rate di pintu masuk laut dan darat 10 kali lebih tinggi daripada di udara.

Nadia mengimbau masyarakat supaya tidak melakukan perjalanan luar negeri terlebih dahulu apabila tidak ada urgensi tertentu. Ia juga berharap supaya seluruh masyarakat tetap disiplin menerapkan protokol kesehatanCovid-19.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Sindi B Natalia Panjaitan

Komentar

Komentar
()

Top