Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Gawat Menakutkan Kondisinya, Portugal Laporkan 1.063 Kematian Akibat 'Cuaca Neraka'

Foto : ANTARA/Reuters/Rodrigo Antunes

Helikopter pemadam berusaha memadamkan kebakaran lahan di Leiria, Portugal, 13 Juli 2022.

A   A   A   Pengaturan Font

Jakarta -- Portugal melaporkan lebih dari 1.000 kematian akibat gelombang panas saat ini. Direktorat Jenderal Kesehatan Portugal (DGS) mencatat 1.063 kematian karena cuaca 'neraka' hingga awal pekan ini.

Seperti diberitakan Reuters pada Selasa (19/7), DGS sebelumnya melaporkan peningkatan 238 kematian akibat gelombang panas dari 7 hingga 13 Juli.

Seperti dikutip dari CNN Indonesia, namun, Kepala DGS Graca Freitas mengatakan jumlah kematian itu meningkat menjadi 1.063 untuk periode hingga 18 Juli.

"Portugal adalah salah satu wilayah di dunia yang bisa terkena dampak lebih dari panas ekstrem," kata Graca Freitas.

Kami harus terus lebih siap untuk periode suhu tinggi."

Suhu di seluruh Portugal sempat melampaui 40 derajat Celsius pada pekan lalu. Freitas mengatakan Portugal masih berada di atas level normal hari-hari ini meski sudah turun dibandingkan pekan lalu.

Pengelolaan hutan yang buruk disalahkan banyak pihak atas kebakaran hutan yang melanda Portugal di tengah suhu tinggi dan kekeringan belakangan ini.

Peneliti di fakultas sains Universitas Lisbon Carlos Antunes mengatakan orang tua menjadi yang paling mungkin meninggal akibat gelombang panas di Portugal.

Menurutnya, jumlah kematian di masa depan jadi akan bergantung pada langkah pencegahan melindungi diri sendiri, hingga perawatan rumah dan adaptasi infrastruktur akibat gelombang panas.

"Dengan perubahan iklim, peningkatan kematian sudah diperkirakan semakin meningkat. Oleh karena itu, diperlukan langkah-langkah di tingkat kesehatan masyarakat untuk meminimalkan dampaknya," kata Antunes.

Selain Portugal, sebagian besar wilayah Eropa juga sedang dilanda gelombang panas. Bandara di Inggris bahkan sempat menangguhkan semua penerbangan karena cuaca panas memengaruhi landasan.

Gelombang panas juga menerjang Prancis. Namun, Kementerian Kesehatan Prancis masih belum mengetahui pasti jumlah orang tewas karena cuaca panas.

Prancis sendiri mencatat suhu 40,8 derajat Celsius pada Minggu (17/7). Suhu di negara itu tetap tinggi pada Senin (18/7) dan Selasa (19/7), tetapi diperkirakan bakal memecahkan rekor pada Rabu (20/7).

Selain menyebabkan kasus korban tewas, gelombang panas juga memicu kebakaran hutan di Prancis, Spanyol, dan Portugal. Ribuan hektare lahan hangus akibat kebakaran ini.

Ribuan pemadam kebakaran dikerahkan untuk mengatasi kebakaran hutan di wilayah tersebut. Kebakaran ini juga membuat ribuan orang harus mengungsi.

Sebelumnya diberitakan, seorang pilot tewas pada Jumat (15/7) setelah pesawat pengebom air yang ia terbangkan jatuh saat berjuang memadamkan kobaran api di Kota Torre de Moncorvo di Portugis utara, kata pihak berwenang.

"Dengan perasaan yang begitu cemas, saya mengetahui bahwa seorang pilot meninggal ketika mengoperasikan sebuah pesawat yang kemudian jatuh... Saya turut berduka cita yang mendalam bagi keluarga dan teman-temannya," kata Perdana Menteri Antonia Costa di Twitter.

Komandan Otoritas Perlindungan Sipil Andre Fernandes mengatakan hanya ada satu pilot yang berada di dalam pesawat yang dinamai Fire Boss itu.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top