Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

Gawat! Kembali Menjadi Ancaman Dunia, Putin Kerahkan Pesawat Kiamat Jika Terjadi Hal Buruk Ini

Foto : Istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Rusia segera melakukan peringatan 'Hari Kemenangan' pada Senin, (9/5). Peringatan tersebut akan dilaksanakan dengan parade militer Rusia besar untuk memperingati kemenangan Uni Soviet atas Nazi Jerman pada Perang Dunia Kedua (PD 2), 1945 silam.

Dalam pelaksanaan parade ini, Kementerian Pertahanan Rusia menyebutkan bahwa pihaknya akan menerjunkan gelar 11 ribu pasukan, serta ratusan tank, roket, dan rudal balistik antarbenua di wilayah Lapangan Merah.

Sementara itu, sebuah fly-past juga akan dilakukan dengan melibatkan pesawat tempur supersonik, pengebom strategis, dan untuk pertama kalinya sejak 2010, pesawat komando "kiamat" Il-80. Il-80 sendiri adalah pesawat yang digunakan untuk mengungsikan para pejabat Rusia bila perang nuklir benar-benar terjadi.

Perilisan pesawat ini memicu asumsi bahwa Rusia sedang memperkuat diri untuk sebuah perang yang sangat besar. Diketahui, saat ini Moskow masih menggempur Ukraina dengan serangan militer. Langkah tersebut ditanggapi keras oleh negara-negara NATO pimpinan Amerika Serikat (AS).

Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan langkah militernya di Ukraina diterapkan untuk melawan para nasionalis berbahaya yang juga diilhami sebagai Nazi.

"Upaya untuk menenangkan agresor pada malam Perang Patriotik Hebat ternyata merupakan kesalahan yang merugikan rakyat kita," ujar Putin pada 24 Februari ketika dia mengumumkan apa yang dia sebut operasi militer khusus di Ukraina.

"Tugas kita bersama adalah untuk mencegah kebangkitan Nazisme yang telah membawa begitu banyak penderitaan bagi orang-orang dari berbagai negara," lanjut Putin dalam sebuah pesan terbarunya yang dilansir dari Reuters.

Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace minggu lalu mengatakan bahwa peringatan kemenangan tanggal 9 Mei ini berpotensi akan meluas menjadi perang yang lebih besar. Dirinya beralasan bahwa Putin mencoba membumikan narasi seakan-akan Nazi benar-benar ada di negara-negara Barat.

"Nazi ada di mana-mana. Mereka tidak hanya di Ukraina. NATO pun penuh dengan Nazi," katanya.

"Dan saya pikir apa yang akan dia coba dan lakukan sekarang adalah beralih dari 'operasi khusus' dan mengatakan ...' Kita sekarang berperang dengan Nazi dunia dan kami membutuhkannya untuk memobilisasi rakyat Rusia'," lanjutnya

Sampai saat ini, Rusia disebutkan masih berusaha untuk merebut beberapa kota yang berada di Ukraina. Sejauh ini, memasuki dua bulan setengah serangan Moskow ke tetangganya itu, baru kota Mariupol saja yang dilaporkan benar-benar dikuasai oleh Kremlin.

Namun demikian, mendekati hari kemenangan dan ancaman perang yang meluas, masyarakat Rusia justru semakin mendukung langkah militer di Ukraina. Jajak pendapat menunjukkan sebagian besar orang Rusia mendukung operasi militer dan bahwa peringkat persetujuan Putin telah meningkat lebih dari 14 poin persentase menjadi 81,5% sejak dimulainya operasi militer.

"Di Rusia secara keseluruhan, ada banyak kohesi sekarang di antara massa sehubungan dengan peristiwa ini: apa yang bisa saya katakan adalah bahwa patriotisme sedang tumbuh," ujar seorang warga Moskow bernama Larissa.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Zulfikar Ali Husen

Komentar

Komentar
()

Top