Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

Gawat! Jokowi Kewalahan, Sebut Tak Ada Negara yang Mampu Menopang Anggaran Subsidi BBM Sebesar RI

Foto : Istimewa

Presiden Jokowi mengaku kewalahan dengan besarnya anggaran subsidi khusus energi.

A   A   A   Pengaturan Font

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku kesulitan dengan besarnya anggaran subsidi khusus energi untuk tahun ini yang naik menjadi Rp502 triliun dari sebelumnya Rp170 triliun.

Menurutnya, tak akan ada negara yang kuat mampu menopang jumlah subsidi sebesar itu.

"Perlu kita ingat subsidi terhadap BBM sudah terlalu besar dari Rp170 triliun sekarang sudah Rp502 triliun. Negara mana pun tidak akan kuat menyangga subsidi sebesar itu," kata Jokowi dalam acara Silaturahmi Nasional PPAD di Sentul Bogor, Jumat (5/8).

Jokowi mengaku kewalahan dengan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis pertalite. Ia menuturkan pemerintah masih menahan harga BBM dengan memberikan subsidi di tengah lonjakan harga minyak internasional. Pasalnya, ia mengatakan harga BBM jenis pertalite jika tak disubsidi bisa mencapai Rp17.100 per liter.

Tapi, hingga kini pemerintah masih berupaya menahan harga BBM pertalite di angka Rp7.650 per liter demi menjaga daya beli masyarakat.

"Bayangkan kalau pertalite naik dari Rp7.650 harga sekarang ini, kemudian naik menjadi harga yang benar adalah Rp17.100, demonya berapa bulan?" ungkap Jokowi.

Apabila dihitung dengan perkiraan harga pertalite tembus Rp17.100 per liter dan setelah disubsidi menjadi Rp7.650 per liter, berarti pemerintah mengalokasikan subsidi Rp9.450 per liter.

Jika dihitung secara keseluruhan, pemerintah bisa menggelontorkan sampai Rp264,6 triliun tahun ini dengan estimasi kuota pertalite yang diproyeksikan PT Pertamina (Persero) akan jebol hingga menjadi 28 juta kiloliter atau setara 28 miliar liter.

"Inilah yang sekarang dikendalikan pemerintah. Dengan apa? Dengan subsidi karena begitu harga bensin naik, harga barang otomatis melompat bersama-sama," tuturnya.

Dalam kesempatan yang sama, Jokowi menuturkan kondisi dunia sedang tidak baik mengingat berbagai harga komoditas melambung akibat perang yang menimbulkan krisis energi.

Ia pun menceritakan bahwa para pemimpin dunia tengah berkeluh kesah atas kondisi perekonomian global saat ini.

"Beliau-beliau menyampaikan, 'Presiden Jokowi, tahun ini kita akan sangat sulit. Terus kemudian seperti apa? Tahun depan akan gelap.' Ini bukan Indonesia, ini dunia, hati-hati," ujarnya.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Suliana

Komentar

Komentar
()

Top