Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Gas Metana untuk Roket

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Metana (CH4) telah terbukti sebagai bahan bakar pendorong roket. Mesin Raptor Starship SpaceX, mesin BE-4 Blue Origin, dan Firefly Alpha, ketiganya bekerja menggunakan bahan bakar berbasis metana.
Tidak heran peneliti cukup antusias dalam melakukan pengembangan pembuatan bahan bakar metana di Mars.
Bukan hanya peneliti di Universitas Cincinnati, Ohio, yang melakukan konversi karbon dioksida (CO2) menjadi metana. Sebelumnya pada Januari 2021 seorang fisikawan dari Universitas California Irvine, Huolin Xin, juga telah menemukan cara membuat bahan bakar roket berbasis metana.
Sama dengan yang dilakukan Asisten profesor pada UC College of Engineering and Applied Science Universitas Cincinnati, Jingjie Wu, Xin mengubah karbon dioksida menjadi metana. Bahan tersebut sebagai bahan bakar perjalanan pulang pesawat luar angkasa dari Mars. "Hasilnya sangat menjanjikan," ujar Xin seperti dikutip laman Space beberapa waktu lalu.
Berbeda dengan Wu, Xin melakukan konversi dengan katalis seng atom tunggal. Untuk membuat metode dua langkah menjadi satu langkah yang bisa dioperasikan di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).
"Seng pada dasarnya adalah katalis yang hebat. Ini memiliki waktu, selektivitas, dan portabilitas nilai tambah yang besar untuk perjalanan ruang angkasa," terang dia.
Xin mempersempit proses konversi dari dua langkah menjadi satu langkah. Proses tersebut menjadikan mekanisme lebih kompak dan portable, sehingga peralatan menjadi lebih kecil dan mudah diangkut dalam penggunaan di Mars.
Katalis dari seng yang terdispersi, bertindak sebagai katalis dalam proses reaksi, membantu menciptakan metana dari karbon dioksida. Prosesnya, menggunakan katalis khusus ini, secara efisien mengubah karbon dioksida menjadi metana.
Namun selama ini metana tidak digunakan untuk bahan bakar roket. Padahal metana memiliki sejumlah keunggulan dibandingkan jenis bahan bakar lain yang biasanya meninggalkan residu karbon di mesin roket, apalagi setiap bahan bakar dalam prosesnya harus kompatibel dengan teknologi pendorong di masa depan. hay/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top