Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Garut Lakukan Simulasi KBM Tatap Muka di PAUD Sampai SMP

Foto : ANTARA/HO Diskominfo Garut

Suasana pelaksanaan simulasi kegiatan belajar mengajar tatap muka secara terbatas di SMP Negeri 1 Kabupaten Garut, Jawa Barat, Senin (19/4/2021).

A   A   A   Pengaturan Font

Garut - Pemerintah Kabupaten Garut melakukan simulasi kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka secara terbatas dengan menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penularan COVID-19 mulai dari tingkat pendidikan anak usia dini (PAUD) hingga sekolah menengah pertama (SMP) pada Senin.

Bupati Garut Rudy Gunawan bersama jajaran pejabat Dinas Pendidikan Garut meninjau pelaksanaan simulasi KBM tatap muka di SMP Negeri 1 Garut untuk memastikan ketersediaan sarana dan prasarana penunjang penerapan protokol kesehatan selama kegiatan belajar mengajar di sekolah.

"Saya selaku Bupati Garut dan Satgas COVID-19 Kabupaten Garut memberikan izin untuk melakukan simulasi sekolah bagi anak-anak SD, anak-anak SMP, anak-anak TK, dan juga sedikit PAUD," kata Rudy.

Ia mengatakan, simulasiKBM tatap muka dilaksanakan di sekolah-sekolah yang sudah memiliki sarana dan prasarana pendukung penerapan protokol kesehatan seperti tempat cuci tangan dan alat pemeriksaan suhu tubuh serta menyiapkan pengaturan ruang belajar.

"Kapasitas 30 persen sampai dengan 50 persen dan ini merupakan simulasi dari Gerakan Ayo Masuk Sekolah, kita utamakan protokol kesehatan," kata Bupati.

Dalam simulasi KBMtatap muka di SMP Negeri 1 Garut, menurut dia, para guru dan siswa sudah menjalankan protokol kesehatan, termasuk memakai masker. Sekolah juga sudah menyiapkan petugas untuk memeriksa suhu tubuh guru dan siswa yang hendak masuk sekolah dan menyediakan tempat cuci tangan.

"Kamipastikan mereka pakai masker dan di sekolah sudah dipersiapkan tempat cuci tangan, ada 'social distancing' (jaga jarak) dan tentunya kita mengurangi jam (belajar) menjadi tiga jam," katanya.

Kepala SMP Negeri 1 Garut Aceng Mulyana menjelaskan, simulasi KBM tatap muka dilaksanakan dalam beberapa sesi di 16 ruang kelas yang sudah disterilkan.

Pada hari pertama simulasi, ia melanjutkan, KBMtatap muka diikuti oleh murid kelas VII dan kelas VIII.

"Kelas IX sudah hampir selesai materi pembelajarannya jadi hanya kelas VII dan kelas VIII, jumlah siswa yang hadir hampir 160 dari 800 siswa," katanya.

Ia berharap simulasi penerapan protokol kesehatan dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah bisa menjadiawal adaptasi terhadap kebiasaan baru bagi para siswa maupun tenaga pengajar.

"Mudah-mudahan ini menjadi kebiasaan baru, baik bagi kami maupun peserta didik, dan ini adalah momentum penting bagaimana menerapkan protokol kesehatan yang sebenarnya," katanya.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top