Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Garuda Muda di Atas Angin

Foto : ANTARA/INASGOC/Hery Sudewo
A   A   A   Pengaturan Font

Di empat pertemuan dengan UEA, Indonesia memetik satu kemenangan, sekali seri dan dua kali kalah.

JAKARTA - Timnas U-23 Indonesia akan menghadapi Uni Emirat Arab (UEA) pada babak 16 besar Asian Games 2018 di Stadion Wibawa Mukti Cikarang, Jumat (24/8).

Pelatih Timnas U-23 Indonesia Luis Milla berharap timnya dan seluruh suporter lebih solid untuk memastikan Garuda Muda melaju ke perempat final. "Kita kini di babak selanjutnya, sekarang untuk lebih banyak lagi!" ujar Luis Milla melalui akun Instagram resminya.

"Tim dan para pendukung lebih bersatu dari sebelumnya, mari kita bermimpi bersama untuk mencapai kebesaran, terima kasih atas dukungan untuk Indonesia," sambung pelatih asal Spanyol itu.

Selama penyisihan grup, Indonesia dan UEA sama-sama produktif dalam melepaskan tembakan ke arah gawang. Selain melawan Timnas U-23 Palestina, Indonesia selalu unggul dalam tembakan tepat ke gawang saat menghadapi Taiwan, Laos, dan Hongkong.

Sedangkan UEA unggul dalam tembakan tepat ke gawang ketika menghadapi Suriah dan Timor Leste, tapi imbang saat melawan Tiongkok. Berdasarkan statistik dari laman resmi AsianGames2018.id, Indonesia menghadapi empat lawan di Grup A dengan total tembakan tepat ke gawang sebanyak 38 kali. Dari 38 kali tembakan tepat ke gawang itu, 11 berbuah gol.

Namun, jika hasil melawan Taiwan tak dihitung, maka hanya ada 28 tembakan tepat ke gawang lawan dengan jumlah tujuh gol. Dalam regulasi penentuan peringkat ketiga terbaik, hasil melawan tim di urutan terbawah grup tak dihitung untuk asas keadilan.

Sementara UEA menghasilkan 21 tembakan tepat ke gawang, tapi hanya lima yang berbuah gol. Jadi, Indonesia lebih unggul atau produktif ketimbang UEA dalam urusan tembakan tepat ke gawang. Stefano Lilipaly dkk harus lebih banyak melakukan hal serupa dan menguasai permainan.

Menghadapi Uni Emirat Arab, Pelatih Luis Milla kemungkinan akan kembali menggunakan formasi andalannya, 4-2-3-1. Formasi ini dipakai pada tiga dari empat pertandingan fase grup. Satu-satunya formasi yang berbeda dipakai saat melawan Palestina.

Saat kalah 1-2 dari Palestina, Luis Milla menerapkan rotasi dengan formasi 4-3-3. Saat itu Beto tidak dimainkan dan menjadikan Stefano Lilipaly sebagai striker. Luis Milla melakukan rotasi dengan memainkan Gavin Kwan Adsit, Bagas Adi Nugroho, Muhammad Hargianto, dan Septian David Maulana.

Kemenangan bukan hal tidak mungkin bagi Hansamu Yama dkk, mengingat level permainan mereka terus meningkat di tiap laga.

Setidaknya pada saat menghadapi Hong Kong, mental Garuda Muda sudah terbangun dan teruji. Dari ketinggalan 0-1 hingga membalikkan keadaan menjadi 3-1.

Hal sebaliknya terjadi pada UEA. Di laga penyisihan Grup C, UEA hanya bisa menang 4-1 melawan tim lemah Timor Leste. Selanjutnya di laga lainnya, UEA kalah 1-2 atas Tiongkok dan 0-1 atas Syria. UEA hanya mengoleksi 3 poin dari tiga laga, sedangkan Timnas Indonesia mengoleksi 9 poin dari 4 laga.

UEA Waspada

Secara keseluruhan, Timnas Indonesia baru empat kali bertemu dengan Timnas Uni Emirat Arab (UEA). Di empat pertemuan itu, Indonesia memetik satu kemenangan, sekali seri dan dua kali kalah. Meski demikian Indonesia mampu mengimbangi jumlah gol. Indonesia tercatat delapan kali membobol gawang UEA. Demikian juga UEA, di empat laga tersebut delapan kali menjebol gawang Timnas Indonesia.

Pelatih UEA Maciej Skorza meminta pemainnya tampil fokus.ben/ S-1

Penulis : Benny Mudesta Putra

Komentar

Komentar
()

Top