
Gara-Gara Sejumlah Orang Ingin Sekolah untuk Anak Perempuan Ditutup, Sebanyak 650 Siswi Diracuni

Para orang tua yang anak-anak perempuan mereka menempuh studi di sebuah sekolah khusus perempuan di Iran, ketakutan ketika tersiar kabar bahwa anak-anak perempuan mereka jadi sasaran peracunan.
Ratusan siswi di Iran dilaporkan telah diracuni. Mereka jadi sasaran karena ada sejumlah orang ingin agar sekolah khusus untuk anak perempuan ditutup
TEHERAN - Sedikitnya 650 siswi di Iran diracuni, setelah seorang pejabat senior pemerintah akhirnya mengakui bahwa gadis-gadis itu sengaja dijadikan sasaran. Tidak ada siswi yang meninggal dunia dalam insiden ini, tetapi puluhan siswi dirawat di rumah sakit karena mengalami masalah pernapasan, mual, pusing, dan kelelahan.
"Ini menjadi bukti bahwa beberapa orang menginginkan semua sekolah, terutama sekolah perempuan, ditutup," kata Wakil Menteri Kesehatan Iran, Younes Panahi, dalam konferensi pers pada Minggu (26/2).
Satu-satunya pernyataan resmi yang disampaikan terkait hal tersebut hingga saat ini berasal dari jaksa agung, yang mengatakan telah membuka penyelidikan kriminal atas tindakan peracunan massal itu. Katanya, tindakan itu bisa jadi disengaja.
Selama tiga bulan terakhir, para siswi melaporkan bau jeruk atau ikan busuk sebelum jatuh sakit. "Bahan kimia yang digunakan bukan kelas militer dan tersedia untuk umum," kata Dr Panahi. "Para murid tidak memerlukan perawatan invasif dan perlu untuk tetap tenang," imbuh dia.
Dokter kemudian mengatakan pernyataannya telah disalahartikan, tanda perpecahan telah terjadi di antara para pihak berwenang tentang bagaimana menangani kemarahan publik ketika pelaku tidak diumumkan.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Ilham Sudrajat
Komentar
()Muat lainnya