Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

Gara-gara "Balon Mata-mata", Upaya Pemulihan Hubungan AS-Tiongkok Terhambat

Foto : ANTARA/REUTERS/Kevin Lamarque

Presiden AS Joe Biden (kanan) berjabat tangan dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping di sela-sela KTT G20 di Bali, Indonesia, (14/11/2022).

A   A   A   Pengaturan Font

Upaya Presiden Tiongkok Xi Jinping dan Presiden AS Joe Biden di sela-sela KTT G20 di Bali untuk memulihkan hubungan bilateral terhambat oleh insiden "balon mata-mata".

BEIJING - Pertemuan Presiden Tiongkok Xi Jinping dan Presiden Amerika Serikat Joe Biden di sela-sela KTT G20 di Bali tahun lalu yang mengupayakan pemulihan hubungan bilateral, terhambat oleh insiden "balon mata-mata".

"Apa yang dilakukan AS berdampak besar pada upaya dan kemajuan yang dibuat oleh Tiongkok dan AS dalam menstabilkan hubungan bilateral sejak pertemuan para pemimpin di Bali," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok (MFA) Wang Wenbin di Beijing, Rabu (15/2).

Pihaknya juga menentang sanksi yang dijatuhkan AS terhadap sejumlah perusahaan Tiongkok terkait pesawat sipil nirawak yang disebut-sebut sebagai "balon mata-mata" itu.

"Tiongkok sangat menentang hal itu dan akan mengambil tindakan balasan terhadap entitas AS sesuai dengan undang-undang karena telah merusak kedaulatan dan keamanan Tiongkok," ujarnya dalam pengarahan pers reguler.

Wang menyatakan bahwa masuknya pesawat sipil Tiongkok tak berawak ke wilayah udara AS itu murni merupakan peristiwa yang tidak disengaja, tidak diduga, dan disebabkan oleh force majeure.

Tiongkok telah berulang kali mengomunikasikan hal itu kepada pihak AS. Tiongkok mengecam reaksi AS yang berlebihan dengan menembak jatuh balon udara tersebut sehingga meningkatkan ketegangan kedua negara ekonomi terbesar di dunia itu.

"AS juga menjadikan insiden itu sebagai alasan untuk menjatuhkan sanksi terhadap perusahaan dan institusi Tiongkok ," ucapnya menyayangkan.

Ia bahkan menuding AS sejak Mei tahun lalu meluncurkan sedikitnya sepuluh kali balon yang mampu terbang tinggi di wilayah udara Tiongkok , termasuk di atas Xinjiang dan Tibet, tanpa persetujuan pihak terkait di Tiongkok.

"Tiongkok telah mengatasi penerbangan balon ilegal AS melintasi wilayah udara kami secara profesional. Sebaliknya, AS bereaksi berlebihan terhadap masuknya pesawat sipil Tiongkok yang tidak disengaja ke wilayah udaranya yang disebabkan oleh force majeure," ujar Wang.

Oleh sebab itu, Beijing mendesak AS memberikan penjelasan kepada Tiongkok dan komunitas internasional, berhenti mencoreng dan menyerang Tiongkok serta tidak lagi menyesatkan pandangan publik AS dan komunitas internasional.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken membatalkan kunjungannya ke Beijing pada Jumat (3/2) terkait insiden balon mata-mata Tiongkok di wilayah udara AS. Kunjungan Blinken tersebut untuk menindaklanjuti pertemuan Xi-Biden di Bali pada 15 November 2022.


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top