Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

Gantikan Wang Yi Jadi Menlu Tiongkok, Qin Gang: Hubungan Stabil dengan AS Menentukan

Foto : caixinglobal

Dubes Tiongkok untuk AS Qin Gang ditunjuk sebagai menteri luar negeri yang baru menggantikan Wang Yi.

A   A   A   Pengaturan Font

WASHINGTON - Menteri Luar Negeri (Menlu) Tiongkok Qin Gang menyatakan hubungan Tiongkok-Amerika Serikat (AS) yang stabil merupakan hal yang "menentukan bagi masa depan planet ini."

Pernyataan Qin Gang itu ditulisnya dalam sebuah artikel bertanda tangan yang diterbitkan pada Rabu (4/1) di surat kabar The Washington Post.

Sebelum ditunjuk sebagai menlu Tiongkok pada akhir tahun lalu, Qin telah menjadi duta besar (dubes) Tiongkok untuk AS sejak Juli 2021. Tugas itu menjadi pengalaman yang menurutnya telah meninggalkan "kenangan penting tentang negara ini". Qin kembali ke Tiongkok pada awal pekan ini untuk menjabat peran baru sebagai Menlu.

Menceritakan kunjungannya ke seantero AS serta interaksi dengan para pejabat, cendekiawan, pebisnis, media, dan warga sipil AS, Qin mengatakan masa jabatannya sebagai dubes di AS "akan memberikan kekuatan yang tak pernah habis bagi saya sebagai seorang diplomat. Untuk ke depannya, perkembangan hubungan Tiongkok-AS akan tetap menjadi sebuah misi penting bagi saya dalam posisi baru saya."

"Saya meninggalkan AS dengan lebih yakin bahwa pintu hubungan Tiongkok-AS akan tetap terbuka dan tidak dapat ditutup. Saya juga lebih yakin bahwa rakyat AS, seperti halnya rakyat Tiongkok, berwawasan luas, ramah, dan pekerja keras. Masa depan kedua rakyat kita, yang juga masa depan seluruh planet ini, bergantung pada hubungan Tiongkok-AS yang sehat dan stabil," tulisnya dalam artikel tersebut.

"Masa-masa saya berada di sini juga mengingatkan saya bahwa hubungan Tiongkok-AS tidak boleh menjadi sebuah permainan menang-kalah (zero-sum) di mana satu pihak mengalahkan yang lain atau satu negara dapat berkembang dengan mengorbankan negara lain," katanya.

"Dunia ini cukup luas bagi Tiongkok dan AS untuk berkembang dan makmur. Keberhasilan kedua negara kita merupakan peluang bersama, bukan tantangan pemenang mendapatkan semuanya (winner-take-all). Kita tidak boleh membiarkan prasangka atau kesalahan persepsi memicu konfrontasi atau konflik antara dua rakyat hebat. Kita harus mengikuti panduan strategis presiden kita dan menemukan cara yang tepat untuk menjalin hubungan yang baik demi kesejahteraan dunia," ujar Qin.

Guna mencapai tujuan itu, Qin mengatakan, "diperlukan berbagai upaya gigih dari setiap orang," seraya menambahkan bahwa "sejarah akan membuktikan bahwa apa yang telah kita mulai itu penting dan bermanfaat."


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top